Show simple item record

dc.contributor.authorSetyati, Dwi; Dra.
dc.contributor.authorUmiyah, Umiyah; Dra. M.Sc.
dc.contributor.authorUtarti, Esti; S.P., M.Si.
dc.date.accessioned2015-11-24T09:06:10Z
dc.date.available2015-11-24T09:06:10Z
dc.date.issued2015-11-24
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64789
dc.description.abstractRINGKASAN Budidaya jamur merang merupakan salah satu usaha pertanian yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia termasuk oleh masyarakat Jember. Di Jember terdapat beberapa tempat usaha budidaya jamur merang antara lain di desa Mangaran kecamatan Ajung yang dipelopori oleh bapak Rachmad dan bapak Sugiri yang telah memiliki 10 kelompok mitra/plasma dan tiap kelompok terdiri 2 sampai 5 orang. Dalam setiap usaha budidaya jamur merang selalu dihasilkan limbah yaitu sisa jerami yang merupakan media tanam. Limbah tersebut selama ini tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja di dalam lubang tanah, di sungai atau ditumpuk. Hal ini apabila dilakukan terus menerus dapat menimbulkan pencemaran lingkungan antara lain lingkungan perairan menjadi kotor, pendangkalan air sungai, munculnya banyak binatang kecil yang dapat menjadi hama bagi tanaman pertanian serta dapat menimbulkan aroma/bau tidak sedap. Pada pengabdian masyarakat kali ini ditawarkan paket penerapan teknologi sederhana untuk mengatasi limbah usaha budidaya jamur merang dengan pemanfaatan mesin penghancur (pencacah dan penyortir) limbah jerami. Oleh karena itu pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk (1) memberikan alih pengetahuan dan ketrampilan dalam penggunaan mesin penghancur limbah jerami sisa media tanam jamur merang dan mengaplikasikan teknologi fermentasi oleh mikroba asal rumen dalam rangka meningkatkan kuantitas serta kulitas pembuatan kompos dan pakan ternak, (2) mengatasi limbah jerami sisa media tanam jamur merang menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis serta (3) meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani jamur merang. Khalayak sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah petani yang bergerak di bidang agribisnis jamur merang dalam skala kecil menengah. Sedangkan target dan luaran dari kegiatan ini adalah terciptanya alat penghancur (pencacah dan penyortir) limbah jerami, dan paket teknologi fermentasi mikroba asal rumen, serta produk pakan ternak dan kompos/ pupuk organik yang sudah diperkaya mikroba. Metode kegiatan yang digunakan meliputi beberapa tahapan yaitu (1) tahap persiapan : membuat rancangan mesin penghancur (pencacah dan penyortir) limbah jerami sisa media tanam jamur merang dan menyiapkan kelengkapan pelaksanaan kegiatan (2) tahap pelaksanaan : pembuatan dan penerapan mesin penghancur (pencacah dan penyortir) limbah jerami dan iv kompos serta pakan ternak (3) tahap akhir : dilakukan percontohan dan praktek pengoperasian alat dan pembuatan pupuk kompos serta pakan ternak . Hasil pelaksanaan kegiatan IbM ini dapat disimpulkan : (1) Mesin pencacah/penghancur limbah hasil usaha budidaya jamur merang yang telah dibuat dapat digunakan untuk memotong/menghancurkan limbah yang berupa jerami menjadi kecil atau halus, (2) dengan paket teknologi sederhana, petani jamur merang dapat membuat pupuk kompos dari limbah hasil usaha budidaya jamur merang yang telah dihaluskan/dihancurkan, (3) memberikan dampak sosial yang lebih baik yaitu meningkatkan gairah kerja untuk lebih mengintensifkan budidaya jamur merang serta (4) pemanfaatan mesin pencacah limbah dapat mengurangi/mengatasi dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari hasil usaha budidaya jamur merang melalui alih teknologi pembuatan kompos dan secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan pengusaha jamur merang.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.relation.ispartofseriesIbM;
dc.subjectIbM Pendanaan 2014en_US
dc.titleIbM Mesin Penghancur Limbah Hasil Usaha Budidaya Jamur Merang Menjadi Pupuk Kompos dan Pakan Ternak : Upaya Mengatasi Limbah dan Meningkatkan Pendapatan Petani Jamur Merangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record