IbM KELOMPOK USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) TINGKAT SEKOLAH DASAR
Date
2015-11-24Author
Wijaya, Dodi; S.Kep.Ns., M.Kep.
Ardiana, Anisah; S.Kep.Ns., M.Kep
Kurniawati, Dini; S.Kep.Ns., M.Psi.
Metadata
Show full item recordAbstract
RINGKASAN
Sekolah berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Usia sekolah dasar juga merupakan
masa rawan terserang berbagai penyakit. Data Dinkes Kabupaten Jember tahun 2010
menunjukkan bahwa penyakit kulit dan pencernaan terjadi jumlah yang cukup besar
terutama pada anak usia sekolah dasar. Kasus diare pada anak terjadi 50,89%, penyakit
dermatitis 41,50%, penyakit cacingan 56,80%. Permasalahan perilaku kesehatan anak
sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan. Oleh
karena itu, penanaman nilai – nilai perilaku kesehatan di sekolah dasar merupakan
kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan usaha kesehatan sekolah
(UKS). Idealnya, kesehatan anak-anak usia sekolah dasar dapat dipantau oleh program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui progam perawatan kesehatan dan pengobatan
dasar tetapi karena berbagai keterbatasan maka peran dari UKS di sekolah belum
mampu terlaksana secara optimal.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, tim pengusul membantu mengatasi masalah
kesehatan anak usia sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Rambipuji. Tim
punyusul ingin mengoptimalkan UKS tingkat sekolah dasar yaitu SDN Rambipuji 01
dan SDN Rambipuji 02 di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember, dengan sosialisasi
peran UKS tingkat sekolah dasar, membentuk kader perawat kecil (Percil), membuat
sistem administrasi pencatatan, rujukan, dan pelaporan yang baik. Tujuan jangka
panjang yang diharapkan oleh tim pengusul dengan adanya kegiatan ini adalah
terwujudnya kelompok anak sekolah dasar yang sehat dan produktif. Hasil akhir
kegiatan program pengabdian IbM ini diharapkan menghasilkan luaran yang berupa
buku panduan unit kesehatan sekolah tingkat sekolah dasar, buku panduan kader
perawat kecil (percil) tingkat sekolah dasar, kartu menuju sehat (KMS) anak sekolah
dasar, surat rujukan, buku kunjungan dan pelaporan UKS tingkat sekolah dasar, kader
perawat kecil (percil) tingkat sekolah dasar, dan laporan hasil pengabdian. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini meliputi: studi literatur, ceramah, diskusi, pembimbingan,
demonstrasi, role play, pelayanan, dan pendampingan.
Hasil kegiatan ini telah menghasilkan Pengetahuan siswa sekolah dasar tentang
UKS meningkat 82,5% memiliki tingkat pengetahuan baik setelah diberikan sosialisasi
tentang UKS. Adanya dukungan yang positif dari stakeholder tentang pelaksanaan
optimalisasi UKS tingkat sekolah dasar. Adanya buku panduan UKS tingkat sekolah
dasar. Adanya buku panduan perawat kecil (percil) sekolah dasar. 40 Perawat kecil
terbentuk dari SDN Rambipuji 01 dan SDN Rambipuji 02. Pengetahuan kader perawat
kecil tentang program kerja UKS (trias UKS) meningkat 85% memiliki tingkat
pengetahuan baik setelah diberikan pelatihan tentang kader perawat kecil. Keterampilan
kader perawat kecil tentang program kerja UKS (trias UKS) meningkat 75% memiliki
tingkat keterampilan baik setelah diberikan pelatihan tentang kader perawat kecil.
Pengetahuan siswa SDN Rambipuji 01 dan SDN Rambipuji 02 tentang PHBS tergolong
baik sebanyak 73%. Pelayanan kesehatan di UKS oleh kader perawat kecil SDN
Rambipuji 01 dan SDN Rambipuji 02 berjalan dengan baik. Kegiatan administrasi
sederhana di UKS berjalan dengan baik.