dc.description.abstract | Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah pendidik masih menggunakan ceramah sebagai satu-satunya metode yang mendominasi dalam pembelajaran sejarah. Peserta didik dalam pembelajaran sejarah hanya pasif menerima materi tentang masa lampau yang sulit untuk dicerna dan memerlukan hafalan untuk mempelajarinya. Akibatnya peserta didik kurang kritis dan hasil belajar belum mencapai ketuntasan. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah menggunakan Deep Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) dengan pendekatan Scientific pada peserta didik kelas X IS-2 SMAN Arjasa. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan April-Mei 2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IS-2 dengan jumlah sebanyak 36 peserta didik. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Indikator yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Kemampuan berpikir kritis peserta didik secara klasikal pada siklus 1 63,25%, siklus 2 meningkat 11,58% menjadi 70,58%, siklus 3 meningkat 12,50% menjadi 79,41% . Hasil belajar kognitif siklus 1 66,67%, siklus 2 meningkat 8,33% menjadi 72,22% siklus 3 meningkat 7,69% menjadi 77,78%. Hasil belajar psikomotorik siklus 1 54,51%, siklus 2 meningkat 23,57% menjadi 67,36% dan siklus 3 meningkat 15,46% menjadi 77,78%. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan Deep Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) dengan pendekatan Scientific dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah peserta didik kelas X IS-2 SMAN Arjasa. | en_US |