dc.description.abstract | Sebuah tuturan yang dihasilkan oleh penutur dapat memiliki berbagai maksud dan fungsi, salah satunya adalah memberikan informasi. Dalam setiap komunikasi, manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Dengan demikian, dalam proses komunikasi terjadi apa yang disebut “peristiwa tutur” dan “tindak tutur” dalam satu “situasi tutur” tertentu. Dalam pragmatik ada banyak lingkup kajian yang dapat dikaji, salah satunya adalah kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa juga merupakan aturan perilaku yang ditetapkan bersama oleh suatu masyarakat tertentu. Penutur dan petutur tidak hanya dituntut menyampaikan kebenaran, tetapi juga menjaga keharmonisan hubungan di antara mereka. Kesantunan berbahasa merupakan tatacara, adat atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dan jenis etnografi komunikasi. Data dalam penelitian ini berupa tuturan beserta konteks penuturan yang mengindikasikan adanya kesantunan berbahasa dalam komunikasi. Jumlah data yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu 51 data yang terdiri atas data tuturan santun maupun yang kurang santun.. Pengumpulan data yang dipilih adalah rekam simak catat, wawancara, dan refleksi. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif deskriptif penghimpunan, pengklasifikasian, pengodean, penginterpretasian, penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil dan pembahasan pada penelitian ini dapat diketahui bahwa kesantunan berbahasa dalam komunikasi masyarakat Using di Desa Tambong Banyuwangi sudah menggunakan tuturan yang santun dalam komunikasi sehari – hari. Wujud kesantunan dalam penelitian ini berupa tuturan masyarakat Using yang mengindikasikan adanya kesantunan. Fungsi kesantunannya terdiri atas tiga fungsi, yaitu fungsi ekspresif - penghormatan, ekspresif keenggangan dan ekspesif prnghindara. Strateginya terdiri atas tiga strategi, yaitu (1) penggunaan sapaan penghormatan, (2) penggunaan cara dan sifat penuturan, dan (3) permintaan maaf, penuturan ‘permisi’. | en_US |