dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mitos asal-usul nama-nama desa di Kecamatan Candipuro. Mitos asal-usul nama desa tersebut hanya diketahui oleh para tetua saja. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mitos asal-usul nama-nama desa di Kecamatan Candipuro akan hilang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggalian kembali mitos asal-usul nama desanya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif etnografi. Sasaran penelitiannya adalah masyarakat di Kecamatan Candipuro. Data diambil dari cerita mitos asal-usul nama sepuluh desa di Kecamatan Candipuro, informasi tentang nilai dan fungsi, pandangan masyarakat, serta KD 3.1 dan 4.1 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA. Sumber data berupa semua hasil observasi, situs bersejarah, hasil wawancara, dan dokumentasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode penentuan sampel menggunakan sampel teoritis, saksi kunci, dan bola salju. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian penelitian menggunakan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa telepon selular merk Nokia tipe RM-827 dan Samsung Galaxy V serta alat tulis. Selanjutnya, prosedur penelitian dilakukan secara berurutan dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos asal-usul nama-nama desa di Kecamatan Candipuro terdiri dari beberapa versi. Mitos asal-usul nama desanya disimbolkan dengan benda, bahasa, dan orang atau makam. Sistem penamaan diambil dari tempat asal, peristiwa, nama penemu, dan pemendekan. Mitos asal-usul nama desa mengandung nilai budaya dan memiliki fungsi. Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menanggapi mitos asal-usul. Mitos dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. | en_US |