dc.description.abstract | Pembelajaran melalui Model KWL (Know, Want, Learn) dengan menggunakan Media gambar seri Pada Siswa Kelas IV
SDN Badean 01 Jember. Penelitian ini digunakan dalam aspek menulis karangan narasi. Pembelajaran melalui model KWL
(Know, Want, Learn) dengan menggunakan Media Gambar Seri digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
bahasa Indonesia aspek menulis pada siswa kelas IV SDN Badean 01 Jember. Penerapan model pembelajaran KWL (Know,
Want, Learn) dengan menggunakan media Gambar Seri yaitu dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil,
kemudian setiap kelompok mendapatkan gambar seri yang terdiri dari empat buah gambar yang membentuk suatu cerita.
Guru membimbing siswa menentukan ide pokok, ide penjelas, serta kesimpulan dari karangan, kemudian menuliskannya
pada tabel KWL (Know, Want, Learn). Pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
menulis karangan narasi terbimbing pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Badean 01 Jember. Dari hasil
observasi yang diperoleh dari test akhir berupa evaluasi diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan pada tiap siklus. Dari hasil analisa diperoleh data sebagai berikut. Pada tahap siklus I, jumlah siswa yang sangat
aktif sebanyak 3 siswa dengan persentase 7,32%, siswa aktif sebanyak 8 siswa dengan persentase 19,51%, siswa cukup aktif
sebanyak 24 siswa dengan persentase 58,54%, siswa kurang aktif sebanyak 5 siswa dengan persentase 12,195, dan siswa
tidak aktif sebanyak 1 siswa dengan persentase 2,44 persen. Pada tahap siklus II, siswa yang sangat aktif mengalami
peningkatan yaitu sebanyak 15 siswa dengan persentase 36,59%, siswa aktif sebanyak 8 siswa dengan persentase 19,51%,
siswa cukup aktif sebanyak 18 siswa dengan persentase 43,90% serta tidak ada siswa yang kurang maupun siswa yang tidak
aktif. Sedangkan hasil belajar siswa pada prasiklus, mengalami ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa dengan persentase
ketuntasan belajar 41%. Pada tahap siklus I, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 27 siswa dengan
persentase ketuntasan belajar 65,85%. Pada tahap siklus II, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 35
siswa dengan persentase ketuntasan belajar 85,37%. | en_US |