KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH SEKITAR KEBUN KOPI DI PERKEBUNAN GUNUNG PASANG DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI JEMBER
View/ Open
Date
2012Author
Wulandari, Putri
Mustika Ani, Hety S.Pd, M.Pd)
Suharso, Drs. Pudjo M.Si
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah tentang kondisi sosial ekonomi buruh sekitar perkebunan kopi yang
dapat dilihat dari aspek pekerjaan, pendapatan, dan pendidikan pada buruh sekitar kebun kopi perkebunan Gunung
Pasang Desa Kemiri Kecamatan Panti Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kondisi sosial
ekonomi meliputi: pekerjaan, pendapatan, dan pendidikan pada buruh sekitar kebun kopi di perkebunan Gunung Pasang
Desa Kemiri Kecamatan Panti Jember, dan (2) untuk mengetahui strategi bertahan hidup (survival strategy) berkaitan
dengan pola hidup subsisten pada buruh sekitar kebun kopi di perkebunan Gunung Pasang Desa Kemiri Kecamatan Panti
Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan dengan cara purposive area yang
dilaksanakan di PDP Gunung Pasang Desa Kemiri Kecamatan Panti Jember. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD (Focus Group Discussion). Informan dalam penelitian ini adalah
beberapa buruh yang tinggal di dalam kebun, buruh di luar kebun (perkampungan), ketua PDP Gunung Pasang, asisten
pabrik kopi, dan asisten pabrik karet. Analisis data yang digunakan, yaitu analisis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) kondisi sosial ekonomi buruh sekitar kebun kopi di perkebunan Gunung Pasang
tergolong rendah dan miskin, dan (2) Kehidupan miskin menyebabkan sebanyak 75% buruh sekitar PDP Gunung Pasang
memiliki pekerjaan sampingan “Ngadhu Sapi” untuk bertahan hidup, sebanyak 25% buruh melakukan strategi survival
lain, yaitu beternak sapi atau ayam, berdagang kecil atau “meracangi”, menerapkan pola hidup subsisten (menjadi
produsen sekaligus konsumen bagi rumah tangga sendiri dengan memanfaatkan alam, hasil pertanian dan ternak sendiri),
melakukan pinjam sana-sini, dan melakukan penggantian pengeluaran uang dengan kerja fisik, misal memilih membantu
dalam acara nikahan tetangga daripada menjadi tamu formal. Pendapatan dari pekerjaan sampingan yang rendah tetap
menempatkan buruh dalam kehidupan yang subsisten.
Collections
- SRA-Education [1352]