PENGEMBANGAN KEMOSENSOR DAN BIOSENSOR ANTIOKSIDAN SEBAGAI METODE CEPAT DAN MUDAH UNTUK PENENTUAN KUALITAS BIJI BERASAN KOPI
View/ Open
Date
2015-09-16Author
Agus Abdul Gani
Bambang Kuswandi
Moch. Amrun Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Dari berbagai studi ilmiah diketahui bahwa kopi memiliki efek positif terhadap kesehatan. Efek farmakologi kopi tersebut terkait erat dengan kandungan senyawa antioksidan di dalamnya seperti kafein dan asam klorogenat. Berbagai metode dikembangkan untuk mendeteksi senyawa antioksidan di dalam kopi, misalnya dengan teknik metode HPLC dan spektrofotometri UV-Vis. Namun demikian,metode kromatografi dan spektrometri tersebut memiliki beberapa kelemahan. Oleh karenanya dibutuhkan alternatif metode pengujian aktifitas antioksidan kopi yang cepat, tepat, murah dan mudah. Pengembangan alat uji antioksidan sederhana telah dilakukan melalui desain, konstruksi dan fabrikasi kemosensor dan biosensor berbasis 3-metil-2-benzothiozolin hidrazon (MBTH) dan enzim polyphenol oxidase (PPO). Prinsip pengukuran aktivitas antioksidan sampel kopi yakni dengan mengukur perubahan warna yang ditimbulkan oleh interaksi senyawa antioksidan dalam kopi dengan reagen MBTH dan enzim PPO. Desain sensor menggunakan matriks pendukung blister dan 96 multiwellplate yang kecil, kompak dan sederhana sehingga mudah di bawa kemanapun (portable). Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan solusi nyata, berupa alat dan metode penentuan kualitas kopi, sehingga kualitas kopi Indonesia dapat ditingkatkan melalui screening menggunakan biosensor antioksidan yang dapat dioperasikan secara cepat, tepat, mudah dan murah. Selain itu, penelitian ini merupakan bagian dari penelitian unggulan Universitas Jember 2013-2020 yakni “Kopi untuk kesejahteraan Nasional”. Fabrikasi biosensor dengan menggunakan reagen MBTH yang dipadu dengan enzim PPO, dan diimobilisasikan pada material pendukung telah berhasil dilakukan. Biosensor antioksidan hasil fabrikasi memiliki waktu respon 14 menit, linieritas (25-300) ppm, volume larutan sampel optimum 4 μL, linieritas 0,997 dengan sensitifitas 0,085 ppm, LOD 20,601 ppmCE, LOQ 68,671 ppmCE, RSD kepresisian 3,111 %, keakuratan (recovery) 103,068 %. Aplikasi biosensor terhadap sampel nyata memberikan hasil tidak berbeda dengan penggunaan metode spektroskopi yang telah distandarkan. Berarti biosensor antioksidan berbasis MBTH dan PPO hasil fabrikasi memiliki kelayakan untuk diaplikasikan penentuan kualitas biji berasan kopi.
Kata Kunci : Biosensor, Antioksidan, MBTH, PPO, Biji berasan kopi
Collections
- LRR-Hibah Unggulan PT [103]