Show simple item record

dc.contributor.authorNi’mal Baroya
dc.date.accessioned2015-09-14T02:49:02Z
dc.date.available2015-09-14T02:49:02Z
dc.date.issued2015-09-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63417
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractSecara global, HIV dan AIDS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Meskipun saat ini epidemi HIV dan AIDS secara global menunjukkan kondisi stabil, namun secara statistik masih dilaporkan terdapat peningkatan jumlah infeksi baru di beberapa negara termasuk Indonesia. Kabupaten Jember masih harus bekerja keras dalam melawan laju epidemi HIV dan AIDS. Hambatan utama dalam implementasi program pencegahan HIV dan AIDS adalah adanya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor prediktor sikap stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di Kabupaten Jember. Penelitian yang bersifat observasional ini menggunakan disain studi cross sectional. Subjek penelitian adalah masyarakat umum berusia 15-24 tahun berjumlah 300 responden. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling bertahap. Tahap pertama yaitu menentukan klaster desa secara acak sederhana kemudian menentukan responden tiap desa secara acak sistematik. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara terstruktur dan self report dengan alat bantu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan terhadap ODHA di Kabupaten Jember masih memprihatinkan. Mayoritas (81,4%) responden menyatakan tidak bersedia membeli makanan jika mengetahui penjualnya HIV+. Lima puluh persen lebih mereka tidak setuju jika guru perempuan yang HIV+ tetap mengajar meskipun tidak sakit. Demikian juga terhadap anak yang HIV+ belum bisa diterima sekolah bersama anak yang HIV negatif. Distribusi sikap stigma dan diskriminasi terhadap ODHA secara signifikan berbeda menurut usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan dan status pekerjaan. Adapun tingkat pengetahuan tentang HIV dan AIDS serta tempat tinggal tidak berbeda secara signifikan. Faktor yang signifikan menjadi prediktor sikap stigma dan diskriminasi terhadap ODHA adalah usia dan jenis kelamin. Usia lebih muda (15-19 tahun) dan perempuan mempunyai kemungkinan lebih besar bersikap menstigma dan mendiskriminasi terhadap ODHA. Dengan demikian diseminasi informasi tentang HIV dan AIDS yang benar dan akurat tetap diperlukan karena sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan tetapi juga untuk mempercepat penerimaan terhadap ODHA sehingga sikap stigma dan diskriminasi terhadap ODHA bisa berkurang. Kata kunci: sikap, stigma, diskriminasi, ODHA,en_US
dc.publisherFKM'14en_US
dc.relation.ispartofseriesPemula;230
dc.subjectsikapen_US
dc.subjectstigmaen_US
dc.subjectdiskriminasien_US
dc.subjectODHAen_US
dc.titlePrediktor Sikap Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Orang Dengan HIV & AIDS di Kabupaten Jemberen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record