Show simple item record

dc.contributor.authorMohamad Agung Prawira Negara
dc.date.accessioned2015-09-14T02:35:45Z
dc.date.available2015-09-14T02:35:45Z
dc.date.issued2015-09-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63416
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractKondisi yang ada saat ini, cara yang dilakukan oleh dokter gigi dalam mengukur tingkat kompleksitas maloklusi gigi pasien adalah dengan cara konvensional, yaitu dengan cara mencetak bentuk gigi pasien baru kemudian dilakukan pengukuran secara manual. Cara itu membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efektif dan efisien dalam segi waktu maupun biaya. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan alat ukur maloklusi gigi yang modern. Alat ini dibuat dengan menggunakan sensor elektronika sehingga hasil pengukuran tingkat maloklusi bisa lebih cepat didapatkan. Sensor yang digunakan adalah flex sensor untuk mengukut overbite dan overjet. Hasil yang didapatkan dari kedua sensor tersebut kemudian akan digabungkan dan disesuaikan dengan skala maloklusi yang ada sehingga diketahui kondisi tingkat maloklusi pasien. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaruh tekanan gigit dan posisi gigit pada flex sensor sangat berpengaruh terhadap pengambilan nilai ADC setiap pengukuran. Pada perbandingan data overjet dan overbite antara pengukuran manual dengan pengukuran digital, nilai eror persen overjet terkecil 0% dan yang terbesar 490% sedangkan untuk overbite nilai eror persen terkecil 0% dan yang terbesar 19%. Kata kunci: Maloklusi gigi, Overjet, Overbite, Flex Sensoren_US
dc.publisherFak. Teknik'14en_US
dc.relation.ispartofseriesPemula;194
dc.titleDESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR MALOKLUSI GIGIen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record