dc.description.abstract | Aplikasi perangkat lunak (software) sistem informasi geografis dan penginderaan jauh sebagai alat bantu (tools) analisis spasial, hendaknya menggunakan software yang legal (berlisensi). Hal ini dilakukan seiring ketatnya pelaksanaan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Namun demikian, sebagai alternatifnya akhir-akhir ini telah berkembang penggunaan dan pengembangan software sistem informasi geografis yang bebas (free open sources software, FOSS) yang dapat diprogram sesuai dengan keinginan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi Lahan Kritis dan Erosi (SILKER) berbasis free open sources, FOSS-GIS ILWIS.
Pengembangan perangkat lunak ini akan diterapkan di DAS Sampean Baru Bondowoso sebagai studi kasus. Pemilihan lokasi studi ini dengan pertimbangan bahwa DAS ini mempunyai kompleksitas permasalahan yang tinggi, sehingga diperlukan sistem informasi spasial yang dapat mendukung pengelolaan atau manajemen DAS yang handal dan terintergrasi. Kompleksitas tersebut bisa dilihat dari beragamnya tata guna lahan yang dimulai dari hulu yaitu daerah Bondowoso dimana daerah tersebut merupakan perkebunan kopi yang kemiringan lerengnya merupakan lahan kritis sehingga berpotensi sebagai penyebab tanah longsor (mudah tererosi) dan banjir bandang.
Kegiatan penelitian pada tahun ke-2 ini bertujuan untuk memodelkan dampak perubahan tata guna lahan terhadap banjir dan erosi yang terjadi serta penyusunan sistem informasi erosi menggunakan FOSS-GIS ILWIS. Pada tahap ini kegiatannya adalah penyusunan dan pembuatan peta erosivitas, peta erodibilitas, penyusunan peta sebaran erosi, pengukuran lapangan (tekstur tanah dan sedimentasi) serta analisa debit aliran. Metode perhitungan erosi menggunakan MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation). Kemudian dilakukan penyusunan sistem informasi erosi menggunakan FOSS-GIS ILWIS.
Kata kunci : FOSS-GIS ILWIS, SILKER, MUSEL, Erosivitas, Erodibilitas | en_US |