Show simple item record

dc.contributor.authorAchmad Toha
dc.contributor.authorBoedijono
dc.date.accessioned2015-08-31T02:29:38Z
dc.date.available2015-08-31T02:29:38Z
dc.date.issued2015-08-31
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63252
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah menelusuri eksistensi pasar tradisional dan kebijakan pemerintah daerah berikut implementasinya dalam melindungi, mengatur zonasi pasar modern serta mengembangkan pasar tradisional. Pendekatan Dynamic Policy analysis dibutuhkan sebagai proses dialog menemukan akar permasalahan kegagalan pemberdayaan pasar tradisional dalam meningkatkan daya saingnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan hasil natural sesuai kondisi yang ada. Hasil penelitian ditahun pertama, menemukan karakteristik kebijakan penataan pasar modern dan tradisional yang berbeda di tiap kabupaten. Karakteristik berbeda itu dipengaruhi beberapa faktor; 1) Karakteristik pemimpin. Pemimpin wilayah suatu Kabupaten dimana Bupati memegang kendali pemerintahan tertinggi sangat berpengaruh dalam penataan pasar modern dan pasar tradisional, 2) Peran Forpimda (forum pimpinan daerah) juga berperan penting dalam memberi sinergi terhadap regulasi yang hendak diusulkan. Harmonisasi dinamika politik wilayah adalah kunci bagi implementasi regulasi baru. 3) Manajemen isu tentang bahaya ritel modern yang mengancam kelangsungan hidup pasar tradisional. 4) Revitalisasi pasar tradisional kearah pasar modern, 5) Perda tentang penataan pasar modern-tradisional sebenarnya telah disusun, namun dalam taraf implementasi, tidak semua daerah melaksanakan perda tersebut secara konsisten. Hasil penelitian di tahun kedua adalah 1) kebijakan Jember dengan memberi ruang tumbuhnya ritel modern seperti indomaret dan alfamart tanpa di landasi Perda tentang RTRW sesungguhnya tidak bijaksana jika diterapkan. 2) Kebijakan moratorium Banyuwangi stop ritel modern berjaringan tahun 2010 sebagai upaya menumbuhkan pasar tradisional, terbukti lebih mudah dilakukan. PAD dalam kurun waktu 3 tahun meningkat signifikan, 3) Jember dan Banyuwangi melakukan strategi peningkatan daya saing pasar tradisional dengan melakukan revitalisasi, pembinaan dan penguatan kelembagaan. Kata Kunci: public private, dynamic policy analysis.en_US
dc.publisherFISIP'14en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;85
dc.subjectpublic privateen_US
dc.subjectdynamic policy analysisen_US
dc.titleModel Akuntabilitas Zonasi Pasar Modern-Tradisonal Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah Berbasis Dynamic Policy Analysisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record