KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JEMBER MEREDUKSI KADAR SIANOGENIK UNTUK MENURUNKAN KADAR TIOSIANAT URIN
Abstract
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) masih menjadi masalah global di dunia. Prevalensi sebesar 30,6% pada tahun 2007, menunjukkan GAKY masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di dunia. Penyebabnya tidak hanya terbatas pada kekurangan yodium, banyak faktor lain menjadi penyebab kejadian GAKY diantaranya konsumsi zat goitrogenik. Salah satunya adalah tiosianat, hasil oksidasi sianida yang banyak terkandung pada bahan makanan berupa sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Kabupaten Jember merupakan daerah endemik sedang dengan indikasi penyebab GAKY selain defisiensi yodium, ternyata masyarakatnya mempunyai kebiasaan preventif untuk kejadian GAKY. Masyarakat Jember terdiri dari dua etnis besar yaitu Jawa dan Madura mempunyai kebiasaan mengkonsumsi sayuran sebagai lalapan dengan merebusnya terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan proses perebusan dapat menurunkan kadar sianida sampai 90%.
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kearifan lokal masyarakat sebagai tindakan preventif menanggulangi masalah GAKY di Kabupaten Jember, yaitu dengan cara mengaplikasikan hasil eksplorasi kearifan lokal masyarakat jember dalam mengolah bahan makanan yang mengandung zat goitrogenik dalam kehidupan sehari-hari melalui pelatihan untuk menurunkan kadar tiosianat urin sebagai indikator keberadaan zat goitrogenik dalam tubuh. Sehingga nantinya tidak perlu lagi adanya kekhawatiran “seruan” tidak akan dilaksanakan karena berasal dari masyarakat sendiri, sehingga keberhasilan penanggulangan masalah gizi akan lebih besar.
Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control design. Perlakuan berupa pemberian pelatihan (penyuluhan dan demonstrasi) cara mereduksi kadar sianogenik pada bahan makanan yang hasilnya didapatkan dari tahapan sebelumnya (proposal disertasi ada 3 tahap, yang diajukan pada hibah doktor ini adalah tahap ke-3). Sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan penyuluhan juga dengan materi yang berbeda yaitu Pedoman umum gizi seimbang (PUGS) sebagai single blinding dari perlakuan. Lokasi penelitian adalah Kecamatan Arjasa yang merupakan daerah endemik GAKY di Kabupaten Jember. Responden adalah ibu rumah tangga yang menyediakan sendiri makanan untuk keluarganya. Total jumlah responden sebesar 210 orang bersama dengan kelompok kontrol. Pemilihan sampel secara acak sederhana secara proporsional jumlahnya di setiap desa. Pengukuran pola konsumsi pangan sumber zat goitrogenik menggunakan form Food Frequency Questionaire untuk diisi tiap minggunya yang akan diambil pada saat home visit oleh peneliti. Pengukuran kadar tiosianat urin dilakukan dengan mengirim sampel urin ke Laboratorium GAKY FK UNDIP Semarang. Diharapkan kadar tiosianat setelah perlakuan lebih rendah dengan adanya perubahan perilaku sesuai dengan materi yang diberikan pada saat pelatihan. Analisis data untuk melihat perbedaan dan pengaruh perlakuan dengan menggunakan uji t .
Keyword: GAKY, tiosianat, goitrogenik
Collections
- LRR-Hibah Disertasi [25]