| dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gaya penulisan SDD yang di dalam kumpulan sajak HBJ miliknya banyak digunakan kata-kata sederhana dan dekat dengan kehidupan, juga memiliki makna mendalam yang ingin disampaikan. Makna yang ingin disampaikan tersebut tampak dalam wujud majas, citraan, dan diksi yang digunakan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif-stilistika. Majas yang terdapat dalam kumpulan sajak HBJ yaitu majas anafora, onomatope, simile, metafora, dan personifikasi. Kelima majas tersebut digunakan oleh SDD untuk mengungkap sisi religius manusia terhadap diri sendiri dan sosial. Citraan yang digunakan oleh SDD yaitu citraan penglihatan, pendengaran, perabaan, dan penciuman. Penggunaan citraan tersebut mampu menghidupkan kesan nyata yang merangsang indera pembaca terhadap apa yang dituliskan oleh SDD dalam sajaknya. Diksi yang terdapat dalam sajak-sajak HBJ yaitu diksi berunsur alam dan diksi yang bersifat religius. Kedua diksi tersebut digunakan oleh SDD sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah Tuhan ciptakan. Berdasarkan analisis wujud majas, citraan, dan diksi, dapat diketahui bahwa dalam kumpulan sajak HBJ tersebut SDD banyak mengungkap masalah religius manusia yang mencakup diri sendiri maupun sosial. Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yakni bagi mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan bacaan kuliah stilistika, bagi guru bahasa Indonesia di SMP kelas VIII dapat dijadikan sebagai bahan ajar materi mengenali ciri-ciri umum puisi, dan bagi peneliti selanjutnya sebidang ilmu dapat dijadikan referensi untuk penelitian. | en_US |
