dc.description.abstract | Fenomena merebaknya anak terlantar merupakan persoalan sosial yang kompleks, keberadaan mereka tidak jarang menjadi masalah bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Karena anak merupakan aset generasi penerus bangsa yang perlu ditingkatkan kualitasnya melalui pendidikan. Dalam pembinaannya melalui pendidikan nonformal diharapkan dapat mengembangkan potensi warga belajar di PKBM Asy-Syifa dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian.
Penelitian ini bertujuan mengetahui : (1) gambaran pelaksanaan pembinaan anak terlantar melalui program pendidikan nonformal di PKBM Asy-Syifa Sumberjambe Jember; (2) antusias anak terlantar mengikuti pola pembinaan program pendidikan nonformal di PKBM Asy-Syifa Sumberjambe Jember; (3) faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh PKBM Asy-Syifa Sumberjambe Jember dalam pembinaan melalui pendidikan non formal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah Snowball Sampling Technique. Subjek penelitian adalah pengelola, pendidik dan warga belajar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Langkah-langkah analisisnya adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 1) Gambaran pelaksanaan pembinaan anak terlantar melalui program pendidikan nonformal di PKBM Asy-Syifa Sumberjambe Jember, terdapat beberapa program pendidikan nonformal yaitu program kesetaraan, Diniyah, life skill, TBM, kaligrafi. Adapun gambaran pembinaannya diawali dengan Pelaksaanaan program kesetaraan yang dimulai jam 08.00 sampai 12,00`WIB,dilanjutkan dengan program diniyah 2) Antusias anak terlantar dalam mengikuti pola pembinaan program pendidikan nonformal di PKBM Asy-Syifa, karena suatu kebutuhan sehingga mereka sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan bahkan setelah selesai kegiatan mereka masih semangat melanjutkan bertanya terkait permasalahan dalam kehidupan sehari-hari .3) Faktor Pendorong yang dihadapi oleh PKBM Asy-Syifa Sumberjambe Jember, antara lain : a. adanya semangat yang tinggi dari warga belajar dalam mengikuti program kegiatan yang dijalankan oleh PKBM; b. adanya kedisiplinan warga belajar; c. adanya kerja sama yang baik antar pengurus; d. sarana dan prasarana cukup memadai; e.terjalin keakraban antar warga belajar. Faktor Penghambatnya adalah :a .kurangnya tenaga untuk pembinaan program life skill sehingga program ini tidak bisa berjalan secara maksimal. b. program life skill tidak bisa berjalan lancar karena instrukturnya tidak menetap; c. tenaga pendidik seringkali mendapatkan tugas luar kota sehingga pembelajaran terhambat.
Berdasarkan dari hasil temuan penelitian ini disarankan sebagai berikut : (1) Bagi pendidik, perlu adanya peningkatan pembinaan dan pengembangan strategi manajemen supaya program-program pendidikan nonformal dapat berjalan sesuai yang diharapkan,(2) Bagi PKBM, diharapkan mengembangkan program sesuai kebutuhan warga belajar, (3) Bagi Warga Belajar, secara kesadaran bersama untuk tetap menjaga keberadaan program kegiatan yang dijalankan pihak PKBM.
Kata kunci : Pola pembinaan, anak terlantar, Pendidikan nonformal | en_US |