• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Dosen Muda/Pemula
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Dosen Muda/Pemula
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    IDENTIFIKASI KADAR KORTIKOSTERON DAN KALSIUM-FOSFOR DALAM SERUM TIKUS DENGAN KELAINAN DISHARMONI OKLUSI

    Thumbnail
    View/Open
    suhartini_pemula_boptn_165.pdf (273.7Kb)
    Date
    2015-04
    Author
    Suhartini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Adanya gangguan pada komponen stomatognati seperti berkurangnya kontak oklusal gigi akan menyebabkan terjadinya kelainan disharmoni oklusi. Disharmoni oklusi dikenali tubuh sebagai stresor yang mempengaruhi homeostasis didalam tubuh, terutama pengeluaran hormon kortikosteron dan mineral tulang.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kortikosteron dan minral kalsium-fosfor dalam serum tikus yang mengalami kelainan disharmoni oklusi. Metode. Penelitian dilakukan pada tikus 3 ekor tikus putih jantan Sprague dawley untuk masing-masing kelompok. Pada kelompok perlakuan dilakukan pengurangan oklusal di seluruh gigi molar sebesar 2 mm. Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak dilakukan apa-apa. Pada hari ke-1, ke-7, ke-14 dan ke-21 dilakukan pengambilan darah melalui vena infraorbita sebanyak 2 cc. Identifikasi kadar kortikosteron dilakukan melalui serum dengan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Pengukuran kadar kalsium-fosfor dengan spektrofotometer. Hasil. Hasil uji anova pada kadar kortikosteron menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok (p<0.05). Uji Tukey HSD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol hari ke-1 dengan kelompok perlakuan hari ke-7 (p<0.05). Uji Anova pada kadar kalsium menunjukkan perbedaan yang signifikan sedangkan kadar fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan hari ke-21 dengan semua kelompok kontrol juga dengan kelompok perlakuan pada hari ke-7 dan hari ke-21 (p<0.05). Kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar kortikosteron dan kalsium pada serum tikus yang mengalami kelainan disharmoni oklusi. Keyword: disharmoni oklusi, kortikosteron, kalsium, fosfor
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62434
    Collections
    • LRR-Hibah Dosen Muda/Pemula [260]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository