Teknologi Penanganan Limbah Cair Untuk Mewujudkan Lingkungan Perkebunan Kopi Rakyat Yang Sehat dan Berkelanjutan
Abstract
Kesehatan lingkungan di lingkungan perkebunan kopi rakyat masih menjadi kendala terutama saat panen raya. Perubahan pola pengolahan kopi rakyat dari metode kering menjadi metode semi basah ternyata menimbulkan dampak peningkatan volume limbah cair yang dihasilkan. Pencegahan pencemaran secara ekologis (ramah lingkungan) saat ini berkembang melalui pendekatan fitoteknologi yang dianggap memiliki dampak minimal terhadap lingkungan serta bagian upaya pendekatan sanitasi lingkungan berkelanjutan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah meningkatkan sanitasi lingkungan perkebunan kopi rakyat melalui penerapan konsep nir limbah dan proses penanganan limbah cair pengolahan kopi rakyat yang ramah lingkungan.
Penelitian dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun. Penelitian tahun pertama difokuskan pada tujuan sebagai berikut: (1).mengetahui karakteristik limbah cair proses pengolahan kopi rakyat hasil olah semi basah sebagai dasar penilaian sanitasi lingkungan, (2) merancang unit penanganan limbah sederhana dan aklimatisasi eceng gondok sebagai filter alami yang ramah lingkungan, (3) menentukan perlakuan dan dosis optimum proses koagulasi menggunakan biji kelor sebagai koagulan alami ramah lingkungan.
Teknologi fitoremediasi yang memanfaatkan biji kelor dan eceng gondok telah mampu menurunkan konsentrasi pencemaran limbah cair pengolahan kopi rakyat. Berbagai alternatif ukuran tepung biji kelor yang dicobakan menunjukkan ukuran biji kelor 70 mesh mampu menurunkan hingga 10% COD. Berbagai variasi penanganan menggunakan eceng gondok skala laboratorium menunjukkan efisiensi penurunan konsentrasi COD terbaik pada perlakuan aerasi dan konsentrasi COD di bawah 6000 mg/l. Efisiensi penurunan konsentrasi COD dapat mencapai 96%.
Aplikasi teknologi fitoremediasi eceng gondok dapat diterapkan untuk menangani limbah cair hasil pengolahan kopi rakyat yang umumnya dibuang ke badan air tanpa adanya penanganan terlebih dahulu. Tanaman eceng gondok setelah penanganan mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bioenergi sehingga tidak menimbulkan masalah lanjutan. Keberadaan limbah padat kulit kopi yang mencapai 60% memiliki potensi bersama-sama eceng gondok menjadi sumber energi.
Kata kunci: kopi rakyat, limbah cair, semi basah, fitoremediasi