Show simple item record

dc.contributor.authorSusi Astutik
dc.date.accessioned2013-12-08T06:04:28Z
dc.date.available2013-12-08T06:04:28Z
dc.date.issued2013-12-08
dc.identifier.nimNIM071810301026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6239
dc.description.abstractIkan merupakan sumber protein. Oleh karena itu, ikan menjadi komoditas yang paling banyak dieksploitasi. Seiring dengan perkembangan industri proses pengolahan ikan, jumlah limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali apabila mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan konsentrasi bahan pemucat pada proses pemurnian minyak ikan. Pada penelitian ini, limbah yang digunakan berasal dari limbah pengalengan ikan PT. Maya Muncar, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahapan tersebut adalah karakterisasi minyak dan tahapan pemurnian. Tahapan karakterisasi minyak yang dilakukan adalah karakteristik fisika, kimia komposisi dan kadar logam keadaan awal dan setelah pemurnian, karakteristik fisika yang diamati adalah berat jenis dan titik keruh. Karakteristik kimia yang diamati adalah ALB, bilangan peroksida bilangan penyabunan, bilangan iod. Komposisi yang diamati adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh dan kandungan logam yang diamati adalah logam Fe, Cu dan Mn. Tahapan pemurnian meliputi degumming, netralisasi dan bleaching. Pada tahapan degumming, dilakukan pemisahan pengotor, dilakukan dengan pemanasan pada suhu 70 o C dan penambahan air hangat sebanyak 15% dari berat sampel (limbah). Tahap netralisasi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah basa untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dengan menggunakan konsentrasi basa, yaitu 20 o Be (16,7 gr NaOH/100 mL). Pada tahap bleaching, minyak yang telah mengalami tahap netralisasi ditambahkan adsorben untuk menjernihkan minyak dengan tiga perlakuan yaitu jenis adsorben (arang aktif, zeolit dan bleaching earth) dengan tiga komposisi (1%, 3%, dan 5%) dari berat minyak. viii Hasil karakterisasi minyak awal minyak memiliki titik keruh 73 C, kadar asam lemak bebas 3,51 %, bilangan peroksida 21,3 mg/g, bilangan penyabunan 116, serta bilangan iod 98,1 Karakteristik fisika minyak ikan setelah pemurnian, mengalami peningkatan kualitas dibanding karakteristik fisika sebelum pemurnian. Terutama pada penggunaan zeolit 5 % sebagai bahan pemucat. Titik keruh minyak sebelum pemurnian adalah 73 ᵒ C, setelah pemurnian dengan zeolit 5% titik keruh minyak ikan menjadi 61 0 C. Karakteristik kimia minyak ikan setelah pemurnian mengalami peningkatan kualitas yang signifikan jika dibandingkan minyak ikan sebelum dimurnikan. Terutama pada penggunaan zeolit 5% sebagai bahan pemucat, sebelum dimurnikan bilangan peroksida minyak sebesar 21,3 mg/g, bilangan penyabunan 106 mg/g, bilangan iod 98,1 g/100g, dan kadar asam lemak bebas 3,52 %. Sedangkan setelah pemurnian dengan penggunaan zeolit 5% sebagai bahan pemucat bilangan petoksida minyak sebesar 13,0 mg/g, bilangan penyabunan turun menjadi 105,48 mg/g, bilangan iod meningkat menjadi : 122 g/100g, sedangkan kadar asam lemak bebas turun menjadi : 0,60 %. Uji komposisi limbah sebelum dan sesudah dimurnikan dilakukan dengan menggunakan GC-MS, dari kromatogram dapat diketahui bahwa kandungan asam lemak jenuh limbah 42,76 %, sedangkan asam lemak tak jenuhnya sebesar 19,42 %, dan setelah dimurnikan asam lemak tak jenuh mengalami peningkatan yaitu sebesar 47,19 %, dan asam lemak jenuhnya turun menjadi 26,44 %. Pemurnian limbah juga berpengaruh terhadap kandungan logam yang terdapat dalam minyak ikan, yaitu menurunkan kandungan logan Fe dari 10,612 ppm menjadi 4,379 ppm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810301026;
dc.subjectVARIASI BAHAN PEMUCATen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI BAHAN PEMUCAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKA, KIMIA, DAN KOMPOSISI MINYAK IKAN HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record