dc.description.abstract | Tulisan ini membahas tentang perkembangan Kabupaten Situbondo tahun 19722008
yang
dilihat
dari
aspek
ekonomi
dan
aspek
sosial.
Tujuan
dari
penulisan
ini
adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kota,
hasil perkembangan kota berdasarkan pada kebijakan pada masa Orde Baru, serta
dampak pembangunan terhadap masyarakat. Pendekatan sosiologi pembangunan,
digunakan dalam tulisan ini untuk menganalisis tentang kehidupan masyarakat
perkotaan yang mengalami perkembangan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan-tahapan heuristis, kritik
sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi dan historiografi.
Perkembangan Kabupaten Situbondo sudah terjadi pada masa kolonial yaitu
dengan dibangunnya Bendungan Dam Sluice dan pabrik-pabrik gula. Hal ini
mengakibatkan terjadinya migrasi dari luar Pulau khusunya dari Pulau Madura,
sehingga masyarakat Situbondo mayoritas beretnis Madura. Perkembangan
Situbondo terjadi pada masa Orde Baru melalui kebijakan pemerintah yaitu
Repelita. Fokus Pelita ke-1 sampai ke-4 di bidang pertanian, adapun pelita ke-5
dan ke-6 di bidang industri. Pembangunan yang berlandaskan Pelita sangat
berpengaruh terhadap perkembangan Kabupaten Situbondo, baik pembangunan
sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Era reformasi pembangunan
daerah berdasarkan pada otonomi daerah. Kebijakan pembangunan yang
diterapkan oleh pemerintah daerah di Situbondo memberikan dampak terhadap
kemajuan ekonomi masyarakat dan sosial. Di bidang ekonomi munculnya industri
baru berbentuk Usaha Kecil Menengah, perubahan sistem transportasi, dan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Situbondo. Di bidang sosial,
adanya peningkatan jumlah fasilitas pendidikan baik formal maupun non formal
dan terjadinya toleransi beragama di lingkungan kota. Jadi perkembangan
Kabupaten Situbondo tidak terlepas dari peran pemerintah pusat, daerah dan
masyarakat. | en_US |