dc.description.abstract | Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) merupakan tanaman toga yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Air perasan jeruk nipis banyak digunakan
sebagai bumbu masakan, minuman maupun obat-obatan. Jeruk nipis mengandung
beberapa jenis asam organik seperti asam sitrat, asam malat, asam askorbat, asam
laktat dan asam tartarat. Kandungan asam organik yang dimiliki oleh jeruk nipis
menyebabkan jeruk nipis memiliki pH asam. Mengkonsumsi minuman yang
mengandung asam dalam jumlah yang melebihi asupan sehari-hari dapat
menyebabkan kerusakan gigi. Mengkonsumsi buah jeruk dua kali sehari atau
minuman yang mengandung asam sebanyak empat kali dalam seminggu akan
meningkatkan kerentanan individu terhadap terjadinya erosi gigi.
Erosi gigi terjadi karena proses demineralisasi email gigi yaitu rusaknya
hidroksiapatit
4
6
penyusun email gigi akibat proses kimia yang
menyebabkan ikatan Ca-P larut pada saat minuman atau makanan yang mengandung
asam kontak langsung dengan permukaan email gigi. Demineralisasi yang terjadi
terus menerus akan menyebabkan hilangnya sebagian prisma email dan
meningkatkan terbentuknya mikroporositas pada permukaan email gigi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kedalaman
mikroporositas email gigi yang direndam pada air perasan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia Swingle) selama 5 menit dan 10 menit. Pada penelitian ini sampel dibagi
menjadi kelompok kontrol dan perlakuan yang masing-masing terdiri dari empat
sampel. Kelompok kontrol ( email gigi direndam pada saliva buatan selama 5 dan 10
menit) dan kelompok perlakuan (email gigi direndam pada air perasan jeruk nipis
vii
selama 5 dan 10 menit). Semua sampel kemudian dilihat kedalaman
mikroporositasnya dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).
Data hasil penelitian yang diperoleh dilakukan analisis data, berdasarkan hasil
uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Levene didapatkan data berdistribusi normal dan
homogen. Uji statistik menggunakan uji parametrik yaitu One Way Annova. Hasil uji
One Way Annova didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat
perbedaan yang signifikan kedalaman mikroporositas email gigi antara kelompok
kontrol dan perlakuan. Uji untuk mengetahui lebih lanjut letak perbedaan bermakna
dilakukan uji komparasi ganda Tukey HSD. Hasil uji Tukey HSD dapat diketahui
bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan tetapi tidak terdapat
perbedaan bermakna antar kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengukuran
kedalaman mikroporositas email gigi menunjukkan bahwa perendaman dengan air
perasan jeruk nipis memiliki kedalaman mikroporositas yang lebih dalam
dibandingkan perendaman dengan saliva buatan. Hasil pengukuran kedalaman
mikroporositas email gigi juga menunjukkan bahwa perendaman dengan air perasan
jeruk nipis selama 10 menit (12,365 µm) memiliki kedalaman mikroporositas email
gigi yang lebih dalam dibandingkan dengan yang direndam air perasan jeruk nipis
selama 5 menit (6,401 µm).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
kedalaman mikroporositas email gigi yang direndam air perasan jeruk nipis selama 10
menit memiliki kedalaman mikroporositas yang lebih dalam dibandingkan
perendaman air perasan jeruk nipis selama 5 menit. | en_US |