Show simple item record

dc.contributor.authorPuspita Kusumasari
dc.date.accessioned2015-04-08T13:38:21Z
dc.date.available2015-04-08T13:38:21Z
dc.date.issued2015-04-08
dc.identifier.nimNIM111610101023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62239
dc.description.abstractDewasa ini, nilon termoplastik yang merupakan salah satu jenis bahan basis gigi tiruan non logam, sering digunakan. Kelebihan dari nilon termoplastik itu sendiri antara lain tidak mengandung monomer penyebab alergi, biokompatibel, densitas rendah, fleksibilitas yang tinggi serta memiliki nilai translusesi yang baik sehinga mampu merefleksikan warna jaringan gingival yang dibawahnya dengan baik. Namun, sama halnya dengan gigi tiruan berbahan dasar yang lain, nilon termoplastik juga memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu nilon termoplastik bersifat higroskopis dan sukar dalam prosedur penghalusan serta pemulasan sehingga bisa terjadi kontaminasi mikroba dan pada akhirnya akan menjadi tempat penumpukan plak gigi tiruan. Penggunaan gigi tiruan merupakan salah satu faktor penyebab mikroflora normal dalam rongga mulut meningkat. Di dalam rongga mulut, basis gigi tiruan akan selalu berkontak dengan saliva. Pada proses yang selanjutnya, basis gigi tiruan akan mengadsorbsi protein saliva secara selektif, yaitu: glikoprotein, albumin, amilase, lisosim, high molecular weight mucin dan sIg A, yang selanjutnya disebut acquired denture pellicle (ADP). Segera setelah ADP terbentuk, mikroorganisme akan melekat pada reseptor protein saliva dan membentuk koloni. Kumpulan mikroorganisme ini vii akan meningkat secara bertahap dan selanjutnya disebut plak gigi tiruan (denture plaque). C. albicans merupakan mikroflora normal dalam rongga mulut dan merupakan mikroorganisme oportunistik yang dapat bersifat pathogen apabila pertumbuhan dalam rongga mulut tidak terkontrol. C. albicans juga merupakan mikroorganisme yang sering ditemukan dalam plak gigi tiruan, yang dapat memicu terjadinya denture stomatitis. Menurut beberapa studi yang diselenggarakan di universitas ataupun di rumah sakit, prevalensi denture stomatitis yang disebabkan oleh C. albicans yang terjadi pada pemakai denture hampir mencapai angka 65%. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahannya diperlukan pembersih gigi tiruan (denture cleanser). Namun sesuai anjuran pemerintah dan sejak ditetapkannya Traditional Medicine Strategy oleh WHO pada tahun 2002, penggunaan bahan desinfeksi berfokus pada tanaman obat daripada bahan kimia dan cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai bahan pembersih gigi tiruan terhadap perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik. Penelitian ini berjenis eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian posttest only control group design, yang dilaksanakan pada bulan November 2014 di Laboratorium Bioscience dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa plat nilon termoplastik berbentuk persegi dengan ukuran 10x10x1 mm yang berjumlah 30 buah. Awalnya, sampel disterilisasi dengan menggunakan autoclave 121ºC selama 18 menit, kemudian direndam dalam saliva steril selama 1 jam dan dibilas dengan menggunakan PBS sebanyak 2 kali masing-masing 15 detik. Kemudian sampel dikontaminasikan dengan C. albicans dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. viii Setelah itu sampel direndam ke dalam 6 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampel. Kelompok I, merupakan kelompok kontrol, sampel direndam dalam aquadest steril. Kelompok II – VI, merupakan kelompok perlakuan, sampel direndam dalam ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 0.8%, 1%, 1.2%, 1.4% dan 1.6%. Perendaman dilakukan selama 6 jam untuk masing-masing kelompok. Setelah itu sampel dibilas lagi dengan PBS sebanyak 2 kali masing-masing 15 detik, kemudian sampel dimasukkan ke dalam media Saboraud's broth dan dilakukan vibrasi dengan thermolyne selama 30 detik. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah C. albicans dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil uji Komolgrov-Smirnov menunjukkan p = 0.604 (p> 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan hasil uji Levene menunjukkan p = 0.279 (p>0.05) menunjukkan bahwa data memiliki variansi yang homogen. Setelah diketahui data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji parametrik one way ANOVA. Berdasarkan uji one way ANOVA didapatkan signifikansi 0.000 (p<0.05), sehingga bermakna yaitu terdapat pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak bunga cengkeh terhadap konsentrasi C. albicans. Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan masing-masing kelompok perlakuan serta menentukan konsentrasi bahan perendaman mana yang paling efektif dilakukan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil uji LSD didapatkan semua p - value kurang dari α= 0.05. Hal ini menunjukkan semua konsentrasi memberikan pengaruh perlakuan yang berbeda antar konsentrasi. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 0.8%, 1%, 1.2%, 1.4% dan 1.6% telah terbukti efektif sebagai bahan pembersih gigi tiruan dengan memberikan efektivitas yang berbeda. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga cengkeh yang digunakan, semakin tinggi pula efektivitas ekstrak bunga cengkeh dalam menghambat perlekatan C. albicans, karena jumlah senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba dan antifungi juga semakin ix banyak. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada semakin rendahnya konsentrasi C. albicans. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 0.8% sudah terbukti efektif dalam menghambat perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik dan dalam penelitian ini ekstrak bunga cengkeh yang paling efektif dalam menghambat perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik adalah ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 1.6%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries111610101023;
dc.subjectEFEKTIVITAS BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERLEKATAN Candida albicans PADA PLAT NILON TERMOPLASTIKen_US
dc.titleEFEKTIVITAS BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERLEKATAN Candida albicans PADA PLAT NILON TERMOPLASTIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record