dc.description.abstract | embangunan ekonomi merupakan proses, di mana output atau pendapatan
nyata per kapita (GNP) suatu perekonomian meningkat dalam jangka waktu lama.
Tingkat pembangunan ekonomi suatu perekonomian dapat diukur dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi per kapitanya (Winardi, 1983:6). Aspek pembangunan bukan
hanya ditentukan oleh aspek ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu unsur
penting dalam proses pembangunan wilayah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Melalui
pertumbuhan ekonomi wilayah yang cukup tinggi tersebut diharapkan kesejahteraan
masyarakat secara bertahap dapat ditingkatkan (Sjafrizal, 2008:85).
Untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi harus
membandingkan pendapatan dari beberapa tahun, yang dihitung berdasarkan harga
konstan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut
mengapa jumlah PDRB Kabupaten Bondowoso paling rendah jika dibandingkan
dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso. Oleh karena itu,
penelitian ini bermaksud untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2000-2013. Data yang digunakan dalam
penelitian merupakan data sekunder berupa laporan tahunan jumlah PDRB, jumlah
penduduk, infrastruktur jalan, dan jumlah industri yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Bondowoso tahun 2000-2013. Analisis data yang
digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda data time series tahun 20002013
dengan
bantuan pengolahan data SPSS. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
Bondowoso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penduduk
xi
nilai probabilitasnya sebesar 0,9091 dan variabel infrastruktur jalan sebesar 0,1102.
Nilai probabilitas 0,9091 dan 0,1102 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05
(α = 5%), artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel pertumbuhan
penduduk dan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bondowoso. Sedangkan jumlah industri dengan nilai probabilitas sebesar 0.0045
lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan
antara jumlah industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso.
Hasil dari pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
model regresi terbebas dari masalah normalitas, multikolenieritas, heteroskedastisitas,
dan autokorelasi. Dengan demikian model regresi dapat dikatakan layak digunakan
dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa
hasil uji F memiliki nilai signifikansi sebesar 0,016 hal ini berarti secara bersamasama
variabel pertumbuhan penduduk, infrastruktur jalan dan jumlah industri
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten Bondowoso.
Namun, hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk
memiliki koefisien regresi sebesar -0,0398, berarti bahwa pertumbuhan penduduk
bernilai negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Bondowoso. Infrastruktur jalan memiliki koefisien regresi -0,039834. Hal
tersebut berarti bahwa Infrastruktur jalan bernilai negatif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso. Sedangkan
jumlah industri memiliki koefisien regresi sebesar 0,001534 yang berarti bahwa
jumlah industri bernilai positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bondowoso. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai
adjusted R Square sebesar 0,516 berarti bahwa 51,6% variasi pertumbuhan ekonomi
dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yang terdiri dari
pertumbuhan penduduk, infrastruktur jalan dan jumlah industri. Sedangkan sisanya
sebesar 48,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model, misalnya variabel investasi,
jumlah tenaga kerja, pengeluaran pemerintah dan nilai ekspor-impor. | en_US |