dc.description.abstract | Banyak kalangan industri yang mengeluhkan bahwa mayoritas lulusan saat
ini kurang memiliki sikap yang baik. Misalkan, kurang dapat bekerja sama, tidak
memiliki leadership, integritas pribadi dipertanyakan, dan sebagainya. Dalam dunia
industri kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis atau hard skill saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan
pengelolaan diri dan orang lain atau soft skill. Maka dari itu dibutuhkan lulusan
yang memiliki kompetensi tinggi untuk menghadapi situasi tersebut. Namun,
kompetensi yang tinggi tidak dapat dibuktikan dari nilai IPK yang tinggi dan
kelulusan dalam waktu yang cepat.
Soft skill yang merupakan salah satu elemen penting pendukung potensi diri
sebenarnya telah dimiliki oleh setiap individu, namun dalam kadar jumlah yang
berbeda. Soft skill dapat berubah apabila individu tersebut mau mengubahnya,
terdapat berbagai cara untuk mengembangkan soft skill mahasiswa salah satunya
dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuer. Setiap kegiatan ekstrakurikuler pasti
memiliki beberapa elemen soft skill di dalamnya, namun dengan komposisi soft skill
yang bermacam-macam dengan kadar yang berbeda. Analisis faktor digunakan
untuk mendeskripsikan atribut soft skill dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan
menyebarkan kuesioner kepada 360 responden yaitu mahasiswa Universitas Jember
yang dihitung menggunakan Taro Yamane dan dipilih menggunakan purposive
sampling. Hasil dari analisis faktor akan dianalisis kembali menggunakan entropy
untuk mendapatkan poin soft skill dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil analisis menyatakan bahwa variabel kegiatan ekstrakurikuler
berjumlah 26 item, sedangkan variabel soft skill berjumlah 23 item. Variabel
viii
kegiatan dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yaitu penalaran, natkat
(minat dan bakat), sosial kemasyarakatan, dan bidang khusus. Sebagai salah satu
solusi, sistem informasi penilaian soft skill berdasarkan ekstrakurikuler dengan
metode pengembangan waterfall dibuat agar dapat digunakan oleh mahasiswa
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan soft skill yang dimilikinya berdasarkan
aktivitas lembaga kemahasiswaan atau kegiatan ekstrakurikuler yang diikutinya.
Karena soft skill merupakan atribut bias yang sulit dianalisis dan dihitung, maka
metode fuzzy digunakan untuk proses penilaian soft skill mahasiswa dan
dikombinasikan dengan sistem informasi penilaian soft skill berdasarkan kegiatan
ekstrakurikuler ini.
Pengembangan sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman
PHP dengan konsep prosedural. Hasil dari penelitian secara keseluruhan yaitu
sistem informasi penilaian soft skills mahasiswa berdasarkan kegiatan
ekstrakurikuler dengan fuzzy yang dapat melakukan penilaian kemampuan soft skill
mahasiswa dan menyajikan hasil penilaian dalam bentuk poin yang diterjemahkan
dalam variabel linguistik. Sehingga ketika mahasiswa mengetahui kadar soft skill
yang dimilikinya diharapkan mahasiswa dapat lebih memperdalam dan
memperluas keterampilan yang dimiliki secara optimal dan terpadu agar sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan saat ini. | en_US |