dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang tidak luput
dari bencana, khususnya bencana banjir bandang. Kondisi geologi yang labil dan
tingginya curah hujan membuat Kabupaten Jember menjadi sangat rentan terhadap
gerakan tanah dan tidak jarang memicu terjadinya bencana banjir bandang. Berkaca
dari bencana yang telah terjadi pada tahun 2006 di Kec. Panti Kab. Jember, salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko bencana banjir adalah
dengan membuat peta daerah rawan bencana banjir. Peta dibuat dengan
mengklasifikasikan daerah-daerah mana saja yang berpotensi banjir berdasarkan
katagori kelas kerawanannya, seperti kelas rendah, sedang, dan tinggi. Sistem ini
dibangun menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
diintegrasikan dengan suatu metode pengambilan keputusan Analytical Hierarchy
Process (AHP). Metode AHP menghitung nilai bobot untuk masing-masing kriteria
dan sub-kriteria dalam menentukan daerah rawan bencana banjir, yakni buffer sungai,
curah hujan, jenis tanah, kemiringan lahan, penggunaan lahan (landuse). Hasil dari
perhitungan ini diterapkan pada data keruangan berupa peta dan disajikan dalam
bentuk web-gis. Hasil akhir menunjukkan tingkat kerawanan banjir pada Kec. Panti
dan Kec. Sukorambi Kab. Jember adalah 0,27% daerah sangat rawan, 49,57% daerah
rawan, 50,17% daerah agak rawan, dan 0% daerah tidak rawan. Selain itu, sistem ini
juga dilengkapi dengan fitur navigasi dengan memanfaatkan fasilitas Google
Direction API | en_US |