dc.description.abstract | Pola komunikasi keluarga adalah proses komunikasi yang dilakukan atau
diterapkan dalam keluarga untuk berinteraksi antara anak dengan orang tua,
sesama anak, maupun anggota keluarga yang lain. Pola komunikasi yang
diterapkan keluarga dapat mencerminkan peran dan hubungan anggota keluarga.
Anak usia remaja dengan tunarungu mengalami keterbatasan pada indera
pendengarannya sehingga hal tersebut dapat mengganggu proses komunikasinya
dengan orang lain khususnya orang yang normal. Salah satu tugas perkembangan
yang harus dijalankan pada masa remaja adalah berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya, terutama menjalin hubungan dengan teman-temannya. Teman sebaya
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kehidupan remaja.
Penerimaan di dalam kelompok teman sebaya dihubungkan dengan interaksi
orang tua dan anak di rumah. Komunikasi yang diterapkan dalam keluarga akan
mempengaruhi perkembangan anak dalam menjalani hidupnya ketika berada di
lingkungan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola
komunikasi keluarga dengan penerimaan sosial teman sebaya remaja tunarungu di
Sekolah Luar Biasa Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan di lima Sekolah
Luar Biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Jember yang terdiri dari SLB Balung,
SLB TPA Sidomekar, SLB Permata Hati PGRI Patrang, SLB YPAC Jember, dan
SLB TPA Jember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan
menggunakan metode pendekatan cross sectional. Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 58 orang dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan stratified random sampling. Uji statistik menggunakan uji statistik
regresi linier sederhana.
Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata nilai pola komunikasi keluarga
pada siswa tunarungu di SLB B Kabupaten Jember adalah 46,47. Rata-rata nilai
penerimaan sosial teman sebaya remaja tunarungu di SLB B Kabupaten Jember
berdasarkan tabel 5.2 adalah 43,34. Hasil uji statistik didapatkan p value (0,0001),
p value < α (0,05) yang menunjukkan bahwa hipotesis diterima artinya ada
hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan penerimaan
sosial remaja tunarungu. Kekuatan korelasi sebesar 0,510 (r) yang menunjukkan
adanya hubungan yang sedang antara pola komunikasi keluarga dengan
penerimaan sosial teman sebaya. Nilai korelasi memiliki arah positif yang berarti
semakin besar nilai pola komunikasi keluarga maka semakin besar pula nilai
penerimaan sosial teman sebaya pada siswa usia remaja di SLB B Kabupaten
Jember. Nilai koefisien determinasi (R
x
2
) sebesar 0,260 yang artinya sebesar 26%
variasi pola komunikasi keluarga mempunyai sumbangan terhadap variabel
penerimaan sosial teman sebaya dan sisanya sebesar 74% penerimaan sosial
teman sebaya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan masukan untuk mencari metode pengembangan kemampuan interaksi
remaja tunarungu. Selain itu, perlu penelitian lanjutan untuk menggali lebih
banyak dan dalam lagi mengenai faktor lain penerimaan sosial. | en_US |