Show simple item record

dc.contributor.authorRATNA OKTAVIA BUDIONO
dc.contributor.author
dc.date.accessioned2015-03-25T06:18:25Z
dc.date.available2015-03-25T06:18:25Z
dc.date.issued2015-03-25
dc.identifier.nimNIM111910301017
dc.identifier.urihttp://doczz.net/doc/6211035/ratna-oktavia-budiono---111910301017--1-
dc.description.abstractEstimasi Curah Hujan Maksimum Boleh Jadi Di Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Situbondo Menggunakan Metode Hersfield; Ratna Oktavia Budiono., 111910301017; 2014: 44 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Bencana banjir di Kabupaten Situbondo terjadi hampir setiap tahun. Bencana banjir yang terbesar terjadi pada tahun 2008 dan 2012. Kejadian banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, tingginya intensitas hujan yang disertai kondisi air laut pasang yang mengakibatkan air sungai tidak bisa mengalir secara langsung ke laut. Ditambah lagi keadaan topografi daerah hulu yang berada pada dataran tinggi dan daerah hilir yang terletak didataran rendah dekat pantai sehingga menyebabkan genangan. Berbagai cara struktural untuk mengantisipasi banjir dapat diperoleh dengan menentukan debit banjir rencana sebagai dasar penentuan desain struktur hidrolik. Prediksi banjir tersebut memerlukan data curah hujan yang mencangkup seluruh wilayah Menurut RNSI (2012) untuk kondisi wilayah di mana data meteorologi sangat kurang atau perlu perkiraan hujan maksimum secara cepat dapat dibantu dengan prakiraan PMP. Berdasarkan Balai WS Sampean Baru jumlah stasiun curah hujan yang dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 59 stasiun yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Situbondo. 59 stasiun hujan yang mewakili 46 DAS tersebut diambil data curah hujan harian maksimum tahunan untuk periode waktu 1 hari, 1-2 hari, 1-3 hari untuk setiap stasiun. Curah hujan harian maksimum tahunan dengan beberapa periode waktu kemudian dilakukan uji pemeriksaan curah hujan harian maksimum tahunan kurang dari 20 mm. Hasil dari uji pemeriksaan curah hujan harian maksimum tahuan ini didapat stasiun yang lolos berjumlah 33 stasiun curah hujan. viii Analisis yang digunakan untuk menguji curah hujan maksimum boleh jadi menggunakan metode Hersfield yang menghasilkan curah hujan perkiraan di daerah Situbondo untuk periode waktu curah hujan maksimum 1 hari berkisar antara 108,230 s/d 479,030, untuk nilai curah hujan maksimum boleh jadi durasi waktu 2 hari berkisar antara 158,875 s/d 524,025 mm/hari dan untuk curah hujan maksimum durasi waktu 3 hari berkisar antara 186,212 s/d 1107.971 mm/hari. Pola penyebaran spasial curah hujan untuk durasi waktu 1 hari yaitu nilai curah hujan maksimum boleh jadi dengan rasio nilai antara 200 s/d 300 mm hampir terdapat di seluruh wilayah Situbondo dan hanya 3 titik yang memiliki nilai lebih dari 300 mm. Pola penyebaran spasial untuk durasi waktu 2 hari nilai curah hujan maksimum boleh jadi dengan rasio rendah mendominasi wilayah Situbondo bagian timur dan untuk curah hujan yang memiliki nilai rasio lebih dari 350 s/d 500 mm hanya terdapat dibeberapa titik dilokasi, seperti di DAS Lobawang dan di DAS Sampean. Pola penyebaran spasial untuk durasi waktu 3 hari nilai curah hujan maksimum boleh jadi dengan rasio 400 mm mendominasi bagian timur, barat dan sebagian wilayah utara Kabupaten Situbondo.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries111910301017;
dc.subjectEstimasi Curah Hujan Maksimum Boleh Jadi Di Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Situbondo Menggunakan Metode Hersfield;en_US
dc.titleESTIMASI CURAH HUJAN MAKSIMUM BOLEH JADI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN SITUBONDO MENGGUNAKAN METODE HERSFIELDen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record