Show simple item record

dc.contributor.authorFachry Ramadhan
dc.date.accessioned2015-03-24T13:00:55Z
dc.date.available2015-03-24T13:00:55Z
dc.date.issued2015-03-24
dc.identifier.nimNIM101910301085
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62004
dc.description.abstractHubungan Antara Intensitas Curah Hujan Terhadap Terjadinya Percikan Erosi Dengan Menggunakan Rainfall Simulator; Fachry Ramadhan, 101910301085; 2014: 50 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Erosi secara prinsip merupakan proses penghalusan atau pendataran permukaan, dimana tanah dan partikel-partikel batuan dihancurkan, dihaluskan, dan disortasi oleh gaya gravitasi. Agensia utama erosi adalah air dan angin, (Hudson 1973). Air merupakan agensia erosi yang paling utama di daerah tropis terutama di daerah tropika basah, seperti Indonesia. Percikan erosi adalah erosi hasil dari percikan/benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah. Seperti yang diutarakan Hudson bahwa faktor utama penyebab terjadinya erosi adalah air, yang dimana air dalam hal ini adalah air hujan. Hujan yang dapat menyebabkan erosi perlu diketahui intensitasnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan intensitas curah hujan terhadap terjadinya percikan erosi dengan menggunakan alat rainfall simulator. Rainfall simulator adalah suatu alat yang bisa membuat suatu simulasi hujan tiruan yang digunakan untuk mempelajari parameter hidrologi yang berkaitan dengan gejala alam. Selain itu rainfall simulator juga bisa digunakan untuk mengetahui besar intensitas dengan mengatur tekanan dan sudut, dan juga untuk mengetahui besar percikan erosi. Dalam penelitian ini karakteristik tanah yang dihitung adalah nilai kadar air tanah yakni sebesar 25,06 % yang didapat dari hasil penelitian di laboratorium. Setelah diketahui nilai kadar air tanah, selanjutnya dilakukan penelitian percikan erosi serta mencari nilai intensitas curah hujan dengan menggunakan alat rainfall simulator. Variabel yang digunakan pada rainfall simulator menggunakan berbagai variasi sudut dan tekanan yakni dengan sudut 10 0 , 15 0 dengan tekanan 0,2 bar, 0,4 bar, dan 0,6 bar. Nilai intensitas didapat dari volume air hujan yang tertampung didalam container, sedangkan percikan erosi didapat , 20 0 , dan 25 0 dari berat splash cup yang diisi dengan tanah sebelum dihujani dengan berat splash cup yang sudah dihunjani. Dari hasil percobaan dengan menggunakan berbagai variasi sudut dan tekanan didapat nilai intensitas sebanyak 12 data dan percikan erosi juga sebanyak 12 data. Nilai intensitas terendah didapat dengan menggunakan sudut 10 dan tekanan 0,2 bar yakni sebesar 84,3432 dengan percikan erosi sebesar 15,94, sedang nilai intensitas tertinggi didapat dengan menggunakan sudut 25 dan tekanan 0,6 bar yakni sebesar 237,0304 dengan percikan erosi sebesar 28,64. Dalam penelitian yang dilakukan dapat terlihat bahwa semakin tinggi intensitas hujan yang didapat maka semakin besar pula percikan erosi yang dihasilkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301085;
dc.subjectHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP TERJADINYA PERCIKAN EROSI DENGAN MENGGUNAKAN RAINFALL SIMULATORen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP TERJADINYA PERCIKAN EROSI DENGAN MENGGUNAKAN RAINFALL SIMULATORen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record