Show simple item record

dc.contributor.authorBayu Tirta Dewangga
dc.date.accessioned2015-03-24T12:08:24Z
dc.date.available2015-03-24T12:08:24Z
dc.date.issued2015-03-24
dc.identifier.nimNIM101910301096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62003
dc.description.abstractPintu air pada jaringan tersier memiliki fungsi sebagai pembagi air ke petak-petak sawah. Jika pintu air tersebut hilang atau rusak, maka manfaatnya tidak dapat dioptimalkan secara baik. Pintu air terbuat dari pelat baja seringkali dicuri, karena material pelat mempunyai nilai jual. Untuk menghindari pencurian, dipilih material beton untuk memberikan inovasi desain. Beton memiliki kelebihan dibanding pelat baja, yaitu mudah didapat, mudah dibentuk, dan biaya yang lebih rendah.. Pada penelitian ini, desain pintu air yang digunakan adalah material beton dengan dimensi pelat 60 cm × 40 cm. Dalam mencari desain pintu air yang ideal maka diberikan variasi pada pelat. Variasi yang digunakan adalah perbedaan ketebalan pelat, yaitu tebal 3 cm, 3,5 cm, dan 4cm dengan perbedaan variasi mutu beton, yaitu K175, K225, dan K350. Sedangkan untuk tulangan pelat, di desain menggunakan kawat jala (harmonika). Pengujian yang dilakukan adalah uji material, uji kuat tekan silinder dan uji kapasitas runtuh pelat. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pelat beton mampu memenuhi perencanaan pintu air. Semua variasi pelat berada diatas tekanan hidrostatis yang diterima pintu. Ditinjau dari hasil tersebut, maka material beton mampu memberikan solusi dari inovasi pintu air selain pelat baja.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301096;
dc.subjectPengujian Pintu Air Pelat Beton Sebagai Pengganti Pintu Air Pelat Baja Pada Jaringan Irigasi Tersieren_US
dc.titlePENGUJIAN PINTU AIR PELAT BETON SEBAGAI PENGGANTI PINTU AIR PELAT BAJA PADA JARINGAN IRIGASI TERSIERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record