Show simple item record

dc.contributor.authorADITYA ANANTALIA HASAN
dc.date.accessioned2015-03-24T11:59:05Z
dc.date.available2015-03-24T11:59:05Z
dc.date.issued2015-03-24
dc.identifier.nimNIM071910301032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62000
dc.description.abstractAgregat kasar pada umunya sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm (SNI 03 – 2847 – 2002). Aregat kasar ini harus bersih dari bahan-bahan organik dan harus mempunyai ikatan yang baik. Penggunaan agregat kasar dapat berupa dari pecahan batu yang digiling dengan mesin (stone crussher), pelapukan alamiah, atau pemecahan konvensional. Agregat kasar mempunyai bentuk yang bermacam – macam karena sumber yang ada juga menyediakan jenis batu yang berbeda juga. Misalnya seperti yang diambil peneliti antara batu pecah dan batu alami (permukaanya halus), karena masing-masing agregat kasar mempunyai komposisi dan karakteristik yang berbeda. Agregat kasar pecah ini mempunyai sudut – sudut yang tampak jelas, yang terbentuk di tempat – tempat perpotongan bidang – bidang dengan permukaan kasar. Rongga udara pada agregat ini berkisar antara 38 % - 40 %, sehingga membutuhkan lebih banyak lagi pasta semen agar mudah dikerjakan. Beton yang dihasilkan dari agregat ini cocok untuk struktur yang menekankan pada kekuatan atau untuk beton mutu tinggi karena ikatan antar agregatnya baik (kuat). Sedangkan agregat kasar dengan permukaan yang halus (batu alami) ini memiliki rongga udara 33 %, sehingga rasio luas permukaannya kecil. Beton yang dihasilkan dari agregat ini kurang cocok untuk struktur yang menekankan pada kekuatan atau untuk beton mutu tinggi. Berdasarkan realita di pasar, konsumen lebih banyak menggunakan jenis agregat kasar yang batu pecah dibandingkan yang batu alami. Berdasarkan hasil uji laboratorium dalam penelitian ini, jika ditinjau dari segi kuat tekan dengan mix desain fc’ 22,5 mpa pada hari ke 28 didapat hasil sebagai berikut; 100% P-0%B 22,7 Mpa, dan dari 20% batu alami sampai 100% batu alami mengalami penurunan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910301032;
dc.subjectPENGARUH PERBANDINGAN BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DAN POLA RETAKNYAen_US
dc.titlePENGARUH PERBANDINGAN BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DAN POLA RETAKNYAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record