Show simple item record

dc.contributor.authorNirka Ardila
dc.date.accessioned2015-03-18T10:45:58Z
dc.date.available2015-03-18T10:45:58Z
dc.date.issued2015-03-18
dc.identifier.nimNIM091810301003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61870
dc.description.abstractAnalisis Kestabilan Kalium Iodat dalam Garam terhadap Perubahan Temperatur Menggunakan Metode Titrasi Iodometri dan Spektrofotometri UV-Vis; Nirka Ardila; 091810301003; 2014; 37 halaman, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Kekurangan yodium dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit gondok, kretin dan penurunan kecerdasan. Kekurangan yodium ini dapat ditanggulangi dengan fortifikasi yodium dalam garam. Senyawaan yodium yang ditambahkan dalam garam yaitu kalium iodat ( 3 3 akan mempengaruhi kadar KIO dalam garam. Kestabilan KIO 3 yaitu keadaan dimana KIO 3 vii 3 tidak berubah menjadi senyawa lain dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelembaban, temperatur, pengemasan yang buruk, paparan cahaya, panas, adanya pengotor dalam garam setelah dilakukan variasi temperatur pemanasan yang merupakan salah satu faktor kestabilan KIO 3 . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu garam meja dan garam dapur. Variasi pemanasan dilakukan pada temperatur 50°C, 75°C, 100°C, 125°C, 150°C, dan tanpa pemanasan. Metode titrasi iodometri dan spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk penentuan kadar KIO pada garam. Metode titrasi ini dilakukan menggunakan Na 2 S 2 O 3 3 sebagai titran dan sampel yang telah ditambahkan KI dan H 2 SO 4 . Volume Na 2 S 2 O 3 3 selama titrasi digunakan untuk perhitungan kadar KIO . Larutan garam dengan reagen HNO 3 dan KI digunakan untuk penentuan KIO metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 413 nm. Nilai absorbansi digunakan untuk penentuan kadar KIO pada sampel. Pada pengukuran KIO 3 3 menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada sampel garam dapur didapatkan hasil berturut-turut 51,5±0,04, 49,0±0,07, 39,5±0,09, 16,4±0,09, 6,56±0,08 ppm sedangkan pada sampel garam meja sebesar 53,9±0,04, 51,4±0,04, 41,6±0,09, 20,2±0,04, 20,2±0,04, ±7,62±0,03 ppm. Kadar kalium iodat metode titrasi iodometri sampel garam dapur berturut-turut 3 3 82,0±0,86, 69,1±1,74, 56,4±1,73, 47,2±1,73, 40,5±0,86 ppm sedangkan pada sampel garam meja sebesar 89,4±1,72, 83,9±1,74, 77,8±0,86, 69,7±0,04, 61,3±0,17 ppm. Nilai validasi metode meliputi linieritas sebesar 0,9979, limit deteksi sebesar 4,52, limit kuantisasi sebesar 13,67, sensitivitas sebesar 0,0322 dan nilai perolehan kembali metode spektrofotometri sampel garam dapur dan garam meja berturut-turut 93% dan 98% sedangkan untuk metode iodometri sebesar 90,0% dan 97,5%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810301003;
dc.subjectANALISIS KESTABILAN KALIUM IODAT DALAM GARAM TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR MENGGUNAKAN METODE TITRASI IODOMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISen_US
dc.titleJURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record