Show simple item record

dc.contributor.authorFrida Desuva One Pribadi
dc.date.accessioned2015-03-18T10:34:16Z
dc.date.available2015-03-18T10:34:16Z
dc.date.issued2015-03-18
dc.identifier.nimNIM081810301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61866
dc.description.abstractDegradasi Merkuri (Hg) dalam Tanah Bekas Penambangan Emas Tradisional menggunakan Fitoremediasi; Frida Desuva One Pribadi, 081810301012; 2014; 40 halaman; Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Merkuri merupakan logam berat yang sangat toksik terhadap organisme. Semua bentuk merkuri, baik dalam bentuk unsur, gas maupun dalam bentuk garam merkuri organik adalah beracun. Aktivitas manusia dalam kegiatan industri yang membuang limbahnya ke perairan yang mengandung Hg juga dapat menjadi sumber pencemaran Hg. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mereduksi merkuri agar kadarnya di lingkungan dapat dikendalikan salah satunya dengan teknik fitoremediasi. Teknik ini memanfaatkan tanaman untuk menghilangkan atau menghancurkan kontaminan. Penelitian yang telah dilakukan dengan teknik fitoremediasi adalah menggunakan tanaman akar wangi (Vetiver zizanioides) dan tanaman kangkung darat (Ipomea reptana) sebagai penyerap merkuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tersebut mempunyai kemampuan yang baik untuk menyerap logam merkuri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi tanaman kangkung darat (Ipomea reptana) dalam mendegradasi merkuri dari tanah bekas penambangan emas tradisional di daerah sanggar banyuwangi dengan proses fitoremediasi. Tujuan tersebut adalah untuk mengetahui umur tanaman yang mampu bekerja optimal dalam menyerap dan mengakumulasi Hg. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai metode alternatif penanganan limbah logam berat merkuri tanpa menggunakan reagen kimia, yaitu dengan menggunakan tanaman. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik ex situ yaitu tanah yang tercemar dipindahkan ke dalam sebuah tempat (dalam penelitian ini digunakan polybag berukuran ±3000 gram) dan ditanami tanaman kangkung ii darat. Pengukuran kadar Hg dalam tanah dan tanaman kangkung darat dilakukan selama 8 minggu. Destruksi Hg dilakukan dengan penambahan 5 ml HNO p.a. dan 1 ml HCl p.a. dan dishaker selama 24 jam. Kemudian ekstrak jernih disaring dan diukur kadar Hg-nya menggunakan ICP-MS. Kadar merkuri (Hg) dalam tanah bekas penambangan emas tradisional sebelum ditanami kangkung darat adalah sebesar 149.03 ppm dan setelah ditanami kangkung darat selama 2, 4, 6, dan 8 minggu berturut-turut jumlah kadar merkurinya berkurang menjadi 142.01 ppm, 133.08 ppm, 120.01 ppm, dan 111.09 ppm. Tanaman kangkung darat efisien dalam menyerap logam Hg dalam tanah dan dapat menyerap logam Hg pada minggu kedua sebesar 7.02 ppm, pada minggu keempat sebesar 15.95 ppm, pada minggu keenam sebesar 24.60 ppm, dan pada minggu kedelapan sebesar 37.94 ppm. Hasil tersebut dapat diketahui bahwa tanaman kangkung darat menyerap logam Hg secara optimal pada umur 8 minggu dengan efisiensi serapan sebesar 8.95%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kangkung darat dapat menyerap logam berat Hg dalam tanah dan tanaman kangkung darat dapat digolongkan menjadi tanaman hiperakumulator terhadap logam Hg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301012;
dc.subjectDEGRADASI MERKURI (Hg) DALAM TANAH BEKAS PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL MENGGUNAKAN FITOREMEDIASen_US
dc.titleEGRADASI MERKURI (Hg) DALAM TANAH BEKAS PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL MENGGUNAKAN FITOREMEDIASIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record