dc.description.abstract | Stroke adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setiap tahun sekitar 0,2% populasi mengalami
stroke dengan sepertiganya meninggal dalam 12 bulan berikutnya, sepertiga lainnya memperoleh kembali
kemandirian mereka. Pelayanan farmasi klinik efektif untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan, dan
efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Drug Related Problems (DRPs) yang terjadi pada pasien stroke nonhemoragik meliputi obat tanpa
indikasi, indikasi butuh obat, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis kurang, dosis lebih, dan interaksi
obat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode cross-sectional dan menggunakan pendekatan
retrospektif. Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani terapi stroke non hemoragik
dengan atau tanpa penyakit penyerta di RSD dr. Soebandi mulai dari tanggal 1 Januari–31 Desember
2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian DRPs terbanyak adalah indikasi butuh obat
sebesar 62,26% dari 53 pasien stroke non hemoragik, kemudian interaksi obat sebesar 58,49%, dosis
kurang sebesar 43,40%, dosis lebih dan pemilihan obat yang tidak tepat masing-masing sebesar 24,53%,
dan obat tanpa indikasi yang sesuai sebesar 20,75%. | en_US |