dc.description.abstract | Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan masalah
kesehatan di Indonesia dengan jumlah kasus yang meningkat setiap tahunnya. Peningkatan insidensial penyakit DBD
seiring dengan peningkatan upaya penyembuhannya. Munculnya obat-obat baru semakin memperumit pengobatan,
sehingga meningkatkan resiko terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Pada kasus ini pasien anak lebih
membutuhkan pemantauan ketat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui DRPs yang terjadi pada pasien DBD
meliputi obat salah, dosis kurang, dosis lebih, terapi tanpa indikasi, indikasi tanpa terapi, interaksi obat dan obat tanpa
indikasi. Penelitian yang dilakukan di RSD dr. Soebandi Jember dengan menggunakan data rekam medis pasien anak
di instalasi rawat inap pada tahun 2010-2011 ini memperoleh persentase masing –masing kategori DRPs. Kategori obat
salah 23 pasien (32,86%), dosis kurang 20 pasien (28,57%), dosis lebih 17 pasien (24,29%), terapi tanpa indikasi 18
pasien (25,71%), indikasi tanpa terapi 3 pasien (4,29%), interaksi obat 1 pasien (1,43%), Adverse Drug Reaction 1
pasien (1,43%) | en_US |