dc.description.abstract | Masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa daerah
sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Kondisi masyarakat yang multilingual tersebut
mengakibatkan interaksi antara siswa dengan guru dan antarsiswa sering terjadi mencampuradukan bahasa yang disebut
dengan campur kode. Campur kode juga terjadi pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMAN 1 Glenmore
Kabupaten Banyuwangi. Bahasa yang digunakan pada campur kode tersebut adalah campur kode bahasa Jawa terhadap
bahasa Indonesia. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud campur kode, faktor – faktor yang
melatarbelakangi campur kode dan fungsi campur kode. Metode. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif
(Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2012:4). Data berupa tuturan yang mengandung wujud campur kode yaitu kata,
frasa, dan klausa yang menunjukkan adanya wujud campur kode bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia digunakan
sebagai rancangan kualitatif dalam penelitian ini. Mengacu pada rumusan masalah, jenis penelitian ini adalah deskriptif.
Hasil. Hasil dan pembahasan penelitian ini meliputi:1) campur kode berwujud kata (kata dasar, kata berimbuhan, dan kata
ulang ), 2) frasa, dan 3) klausa. Faktor - faktor yang melatarbelakangi antara lain; 1) faktor rasa kedaerahan, dan 2) faktor
sosial. Fungsi campur kode bahasa jawa terhadap bahasa Indonesia yang ditemukan sebagai berikut; 1) fungsi sosial, dan
2) fungsi kultural. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan campur kode yang terjadi pada pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas X SMAN 1 Glenmore Kabupaten Banyuwangi yaitu campur kode berbentuk kata, sementara itu
penggunaan campur kode berwujud frasa dan klausa tidak mendominasi. | en_US |