UJI KLINIS PENGGUNAAN PASTA GIGI HERBAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK RONGGA MULUT
Abstract
Uji Klinis Penggunaan Pasta Gigi Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak
Rongga Mulut; Danang Dewantara Ananda Putra; 111610101062; 2014; 65
halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Plak gigi merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas biofilm
polimikroba yang kompleks. Plak akan terbentuk dan melekat erat pada permukaan
gigi apabila tidak bisa menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.
Biofilm plak adalah
struktur tiga dimensi kompleks yang terdiri dari mikrokoloni bakteri yang melekat
pada permukaan padat seperti enamel gigi, permukaan akar atau implan gigi yang
tertanam dalam matriks exo-polisakarida. Pengendalian plak yang optimal dapat
dilakukan dengan pemberian pasta gigi pada saat menyikat gigi. Dewasa ini telah
berkembang berbagai jenis pasta gigi herbal yang memiliki banyak manfaat terutama
pada daya antibakteri dalam hambat pembentukan plak di rongga mulut. Tujuan
penelitian untuk mengetahui perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan
pasta gigi herbal, dan untuk membandingkan perbedaan penurunan indeks plak pasta
gigi herbal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif pasta gigi
yang efektif sebagai pencegahan akumulasi plak gigi kepada masyarakat dan juga
bagi tenaga kesehatan di bidang kedokteran gigi.
Penelitian ini adalah uji klinis atau clinical trial dengan rancangan penelitian
cross over design. Penelitian ini menggunakan dua pasta gigi herbal dan satu pasta
gigi non herbal sebagai control. Penelitian dilakukan dengan mengukur indeks plak
sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi. Data yang diperoleh
selanjutnya ditabulasi, dilakukan pengujian secara statistik parametrik Paired T-test
dan One Way ANOVA. Hasil pengujian statistik paired t-test dengan signifikansi
0,000 (p < 0,05), penelitian ini menunjukan masing-masing pasta gigi baik herbal
maupun non herbal mengalami penurunan indeks plak yang bermakna. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh bahan aktif yang terkandung dalam pasta gigi A, pasta
gigi B, maupun pasta gigi C. Hasil uji statistik One Way ANOVA didapatkan bahwa
antara pasta gigi A, pasta gigi B, dan pasta gigi C tidak memiliki perbedaan yang
bermakna dengan probabilitas sebesar 0,320 (p > 0,05). Hasil ini tentu bertentangan
dengan penelitian eksperimental laboratoris sebelumnya yang menyatakan bahwa
pasta gigi A dengan kandungan tea tree oil, red alga, dan chrysanthemum dapat
menghambat aktivitas antibakteri pada bakteri streptococcus mutans lebih signifikan
daripada pasta gigi C dengan kandungan bahan aktif fluoride dan mikrokalsium. Pada
penelitian ini ternyata kedua pasta gigi tersebut tidak memiliki perbedaan bermakna
secara statistik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, peneliti berpendapat bahwa
semua bahan aktif baik herbal maupun non herbal yang terdapat dalam pasta gigi
secara klinis menunjukan efek yang sama dalam menurunkan indeks plak rongga
mulut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2069]