Show simple item record

dc.contributor.authorAndika Dewi Ramadhani
dc.date.accessioned2015-02-27T12:03:22Z
dc.date.available2015-02-27T12:03:22Z
dc.date.issued2015-02-27
dc.identifier.nimNIM102210101032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61444
dc.description.abstractPengaruh Ekstrak Kloroform Daun Ki Koneng (Arcangelisia flava) terhadap Histopatologi Jantung Tikus Jantan Galur Wistar yang Dipapar dengan Doksorubisin; Andika Dewi Ramadhani; 102210101032; 2014; 68 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember. Terapi kanker dengan agen kemoterapi seperti doksorubisin dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain adalah kardiotoksik. Salah satu efek kardiotoksik yang terjadi adalah cardiomyophaty, yaitu penurunan fungsi miokardium disebabkan oleh perubahan struktur histologis miokardium. Akar kuning (Arcangelisia flava) merupakan salah satu tumbuhan yang diduga memiliki aktivitas kardioprotektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kloroform daun A.flava (EKDAf) pada histopatologi jantung tikus jantan galur Wistar yang diinduksi doksorubisin dengan parameter vakuolisasi dan nekrosis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, menggunakan 24 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama hanya diberi Tween 0,5% dalam CMC Na 1% sebagai kelompok kontrol, kelompok kedua diberi doksorubisin dengan dosis 7,5 mg/kgBB sebanyak 2 kali sebagai kelompok doksorubisin, kelompok ketiga diberi doksorubisin dan EKDAf dengan dosis 250 mg/kgBB, sedangkan kelompok keempat hanya diberi EKDAf saja. Semua hewan uji diberi perlakuan selama 11 hari dimana pada hari kesatu dan keenam kelompok dua dan tiga diinjeksi doksorubisin dengan dosis masing–masing 7,5 mg/kgBB secara intraperitoneal. Pada hari ke-12, tikus dikorbankan, kemudian dibedah dan diambil organ jantung untuk dibuat preparat histopatologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EKDAf berpotensi digunakan sebagai agen pendamping kemoterapi (ko-kemoterapi) dengan cara menurunkan efek samping kardiotoksisitas doksorubisin. Hal ini dilihat dari perbaikan profil vii histopatologi sel otot jantung tikus jantan galur Wistar yang telah diinduksi oleh doksorubisin. Berdasarkan hasil penapisan fitokimia, diketahui bahwa EKDAf mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, dan triterpenoid. Golongan senyawa flavonoid, tanin, dan triterpenoid dapat memiliki efek kardioprotektif pada jantung tikus yang diinduksi agen kemoterapi, sehingga efek kardioprotektif pada EKDAf diduga karena adanya kandungan flavonoid, tanin, dan triterpenoid dalam ekstrak. Dosis kardioprotektif yang memberikan perubahan signifikan adalah dosis EKDAf 500 mg/kg BB, sehingga dimungkinkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak, maka semakin besar kadar flavonoid, tanin, dan triterpenoid sehingga semakin tinggi efek kardioprotektif. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah EKDAf berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi doksorubisin, namun apakah ekstrak ini mampu meningkatkan efektivitas kemoterapi, masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut terkait keamanan, dan toksisitas EKDAf, serta penelitian menggunakan parameter biokimia kerusakan sel otot jantung (CK-MB dan troponin).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102210101032;
dc.subjectPENGARUH EKSTRAK KLOROFORM DAUN KI KONENGen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK KLOROFORM DAUN KI KONENG (Arcangelisia flava) TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIPAPAR DENGAN DOKSORUBISINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record