dc.description.abstract | Senyawa humik ekstrak kompos terbukti dapat mengkelat atau mengikat logam-logam berat dan jumlah bahan baku kompos dari limbah organik kelapa sawit terus meningkat, sehingga produksi senyawa humik dari limbah tersebut sangat menjanjikan. Di sisi lain lahan-lahan pertanian yang diperlakukan secara terus menerus dengan input tinggi terjadi penimbunan logam berat (polutan) hingga tingkat membahayakan juga makin luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik aktivasi dan pengkayaan senyawa humik ekstrak kompos limbah kelapa sawit sehingga didapatkan bahan baku pembuatan biofertiliser dan bioremediasi yang dapat mengatasi permasalahan tanah terpolusi. Selain itu, juga untuk mendapatkan produk dan teknik aplikasi biofertiliser dan bahan bioremediasi berbahan baku senyawa humik yang efektif untuk memulihkan lahan-lahan marginal tersebut dan meningkatkan bahan pangan (khususnya kedelai), sehingga secara langsung dapat mendukung program ketahanan dan keamanan pangan (food safety & security). Metode penelitian dilakukan secara berurutan, tahun pertama dilakukan 3 kegiatan dilaboratorium untuk mendapatkan teknik aktivasi dan pengkayaan senyawa humik dan tahun kedua 3 kegiatan untuk mendapatkan produk dan teknik aplikasi serta efektivitasnya dalam memperbaiki sifat tanah masam, bioremediasi logam berat, dan peningkatan produksi tanaman kedelai. Hasil penelitian tahun pertama adalah kadar senyawa humik segar atau murni dari ekstrak kompos limbah tandan kosong kelapa sawit sangat rendah yaitu 2,01%; kadar NPK juga rendah yaitu 0,01% N; 0,02% P2O5; dan 0,11% K2O. Akan tetapi kadar NaO juga rendah yaitu 0,01%. Asam-asam organik yang terkandung dalam senyawa humik tertinggi asam asetat (CH3COOH) yaitu di atas 56% dari total 8 macam asam organik yang dianalisis. Kemasaman atau pH senyawa humik 8,6 dan relatif sama pada berbagai konsentrasi.Senyawa humik disangga pH 4 hingga 12 berpengaruh pada kadar COOH mengikuti persamaan y = 8,73x2 - 94,52x + 256,02. Y = kadar COOH senyawa humik (Cmol.Kg-1) dan x = pH senyawa humik. Senyawa humik yang disangga pH sekitar 11 akan meningkatkan daya hantar listrik (DHL) secara tajam. Pengkayaan gugus fungsional (COOH) dengan menambah asam-asam organik akan menurunkan pH senyawa humik dan penurunan pH paling kuat berturut-turut adalah asam oksalat diikuti dengan asam sitrat, asam asetat dan EDTA.Penambahan 2 mM AlCl3 pada berbagai konsentrasi senyawa humik yaitu Al terekstrak N KCl menurun sesuai dengan peningkatan konsentrasi senyawa humik atau sesuai dengan rumus y = 2E-05x2 – 0,0076x + 0,9986 dengan R2 = 0,9087. Dalam persamaan ini y = Al dalam senyawa humik yang terekstrak N KCl (Cmol.kg-1) dan x = konsentrasi senyawa humik (ppm). | en_US |