INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kelompok tani merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Pembentukan kelompok seharusnya dilakukan dari, oleh dan untuk petani, namun kenyataannya pembentukan kelompoktani lebih banyak bersifat top down untuk menunjang program-program pemerintah, dan kurang memperhatikan aspek sosial dari petani. Pendekatan yang top-down planning menyebabkan tidak tumbuhnya partisipasi masyarakat, sehingga sebagian besar kelompok tani kurang dinamis.
Modal sosial dapat memberikan energi sosial (social energy) bagi berjalannya sebuah kelompok tani agar lebih dinamis. Modal sosial sebenarnya sudah ada dalam kelompok tani. Modal sosial dapat dikuatkan, namun memerlukan sumberdaya tertentu untuk menguatkannya. Penguatan modal sosial dalam kelompok tani dapat menggerakkan dinamika kelompok. Modal sosial perlu diinternalisasikan dalam kelompok agar kelompok tani lebih dinamis. Permasalahan utama yang muncul adalah mengapa modal sosial belum diinternalisasikan dalam kelompok tani guna meningkatkan dinamika kelompok tani?
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menemukenali modal social yang berpotensi menjadi pranata dalam kelompok tani Jeruk; (2) Menemukenali factor pendorong dan penghambat penerapan modal social sebagai pranata kelompok tani Jeruk; (3) Menganalisis factor pendorong penghambat dinamika kelompok tani Jeruk; (4) Mengetahui hubungan antara modal sosial dengan dinamika kelompok tani; (5) Merumuskan model internalisasi modal social kedalam kelompok tani guna peningkatan dinamika kelompok tani Jeruk.
Collections
- LRR-Hibah Disertasi [25]