MAKNA HUTANG MENURUT PENGUSAHA TAHU DI KECAMATAN KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Home industry sebagai usaha rakyat harus terus menyokong perekonomian
rakyat. Kuatnya perekonomian rakyat dapat meningkatkan kestabilan ekonomi
bangsa. Unsur penjualan dalam home industry merupakan unsur yang menentukan
masa depan home industry. Penjualan yang semakin tinggi atau meningkat
kemungkinkan besar akan menjamin kelangsungan usaha dan juga kesejahteraan
dari karyawan maupun pemilik home industry. Home industry merupakan salah
satu bagian dari kategori UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang dipandang
mampu menjadi pendongkrak ekonomi keluarga.
Masyarakat Kabupaten Banyuwangi banyak yang mempunyai usaha
pembuatan tahu khususnya di Kecamatan Gambiran yang banyak dijumpai home
industry pembuatan tahu. Banyaknya permintaan akan tahu membuat para
pengusaha tahu di Kecamatan Gambiran Banyuwangi harus memiliki modal yang
cukup banyak untuk kelangsungan proses produksi guna memenuhi permintaan
pasar. Salah satu cara untuk memperoleh modal adalah dengan berhutang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hutang menurut pengusaha tahu
di Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah penelitian
kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah dengan wawancara (interview) dan dokumentasi.
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode snowball
sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini melalui empat langkah yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah makna hutang menurut pengusaha
tahu di Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi adalah tanggungan berupa
pinjaman yang saling menguntungkan antara peminjam dan pemberi pinjaman
yang wajib dikembalikan sesuai dengan perjanjian awal pada saat akan berhutang.