dc.description.abstract | Artikel ini membahas beberapa keunikan tuturan bahasa Madura di Kabupaten Jember. Keunikan tersebut terletak pada bentuk serta penggunaan salam dan sapaan di dalam masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui metode simak yang menggunakan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan Simak Libat Cakap (SLC) dan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Bentuk salam bahasa Madura dapat diklasifikasikan menjadi bentuk verba, ajektiva,
penanda fatis, dan frasa. Bentuk sapaannya diklasifikasikan menjadi enam yakni: 1) pronomina persona pertama, 2) persona kedua, 3) nomina nama diri, 4) kekerabatan, 5) gelar atau jabatan, dan 6) pekerjaan, ciri fisik, dan sifat seseorang. Penggunaan salam diklasifikasikan menjadi empat konteks yakni: 1) ketika bertemu orang lain, 2) menyatakan perhatian, 3) berkaitan dengan peristiwa tertentu, dan 4) untuk norma kesopanan. Penggunaan sapaan diklasifikasikan menjadi lima konteks yakni: 1) berdasarkan keakraban, 2) sapaan nama diri, 3) kekerabatan, 4) gelar atau jabatan, dan 5) pekerjaan, ciri fisik, dan sifat seseorang. Bentuk serta penggunaan salam dan sapaan juga dipengaruhi oleh status sosial, sehingga tingkat tutur yang digunakan berbeda. | en_US |