dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana interaksi antara birokrasi
pemerintahan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini, interaksi birokrasi
pemerintahan dengan LSM terbagi dalam dua jenis, yaitu interaksi simetris dan
interaksi subordinat. Kedua pola interaksi tersebut terjadi karena antara birokrasi
pemerintahan dengan LSM sering terlibat konflik kepentingan, baik konflik
kepentingan yang bersifat idealis maupun yang bersifat pragmatis. Karena adanya
konflik kepentingan tersebut, dalam interaksinya birokrasi pemerintahan dengan
LSM melakukan beberapa strategi interaksi yang pada akhirnya berdampak pada
proses penyelengaraan pemerintahan di Kabupaten Jember yang transparan,
akuntabel, partisipatif, responsif berdasarkan konsensus bersama antara pemerintah
dan stakeholders. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Namun dalam prakteknya di lapangan,
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) masih ada
kendala. Kendala tersebut adalah dominannya keberadaan birokrasi pemerintahan
yang konservatif dan LSM yang pragmatis. Meskipun demikian, potensi terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Kabupaten Jember masih
terbuka, Indikatornya adalah adanya birokrasi pemerintahan yang visioner dan LSM
yang idealis dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Jember, meskipun
secara kuantititas jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan dengan birokrasi
pemerintahan yang konservatif dan LSM pragmatis. | en_US |