Show simple item record

dc.contributor.authorBilly Hansdyan Ocha Putra
dc.date.accessioned2014-12-01T06:15:40Z
dc.date.available2014-12-01T06:15:40Z
dc.date.issued2014-12-01
dc.identifier.nimNIM101910301009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60507
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan teori garis leleh dalam perhitungan teoritis untuk menemukan kapasitas maksimum pelat. Selain menggunakan perhitungan teoritis, dilakukan juga pengujian terhadap pelat dengan ukuran 75 cm × 75 cm × 5 cm. Pelat yang diuji memiliki perlakuan yang berbeda, yaitu pada jarak antar tulangan. Jarak antar tulangan yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 cm, 9 cm, 6 cm, dan 3 cm, dengan pola pemasangan tulangan secara bambu-bajabambu- dan seterusnya. Pelat yang diuji adalah pelat berumur 28 hari yang diberikan beban secara berkala hingga pelat mengalami runtuh maksimum. Tumpuan yang digunakan adalah tumpuan sendi. Pengujian kuat tekan beton dan kuat tarik tulangan, dalam hal ini baja dan bambu, juga dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton dan nilai tegangan tarik baja dan bambu. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kapasitas runtuh pada pelat beton bertulang kombinasi baja dan bambu lebih besar dibandingkan dengan kapasitas pelat beton bertulang baja. Bambu yang dikombinasikan dengan tulangan baja mampu meningkatkan kapasitas pelat sebagai bagian dari struktur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301009;
dc.subjectPelat Beton, Teori Garis Lelehen_US
dc.titleKAPASITAS PELAT BETON BERTULANG KOMBINASI BAJA DAN BAMBU MENGGUNAKAN TEORI GARIS LELEHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record