dc.description.abstract | Metode penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan deskriptif. Standard
pengujian yang dipakai ialah ASTM D 3039. Variabel yang digunakan yaitu
pengaruh variasi fraksi berat aditif MMT (0%, 10%, 20%, 30% dan 40%) serta
pengaruh suhu konduksi (Suhu ruang, 50 oC, 100 oC,200 oC dan 250 oC). Pembuatan
sampel menggunakan metode hand-lay up. Proses pengujian termal mekanis meliputi
pemasangan sampel pada mesin uji tarik dan pemanas dipasangkan secara konduksi
pada obyek selama 20 menit . Setelah itu, pengujian tarik dilakukan.
Hipotesa penulis ialah semakin tinggi persentase fraksi berat montmorillonite
maka semakin tinggi sifat daya tahan termalnya namun di sisi lain, kekuatan tariknya
menurun. Setelah dilakukan pengujian, ternyata berbeda. Penambahan aditif 40%
MMT dapat meningkatkan kekuatan tarik komposit hingga 50%.
Dari pengujian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Penambahan
montmorillonite meningkatkan kekuatan tarik komposit, meskipun pada fraksi 10%,
20% dan 30% kekuatannya dibawah sampel kontrol; 2) Secara umum, semakin tinggi
suhu yang dipaparkan pada komposit maka kekuatan tarik komposit menurun secara
drastis mulai 100 oC; 3) Daya tahan termal-mekanis terbaik pada komposit fraksi
berat 40% hingga suhu 100 oC; 4) Kondisi morfologi komposit setelah pengujian
termal-mekanis pada suhu di atas 100 oC, komposit mulai mengalami kegagalan
panas seperti arang, melunak dan degradasi pada matriks dan fiber organik,
delaminasi dan pecahnya matriks. | en_US |