dc.contributor.author | LIYA LIYUNDARI | |
dc.date.accessioned | 2014-12-01T03:04:48Z | |
dc.date.available | 2014-12-01T03:04:48Z | |
dc.date.issued | 2014-12-01 | |
dc.identifier.nim | NIM080110301036 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60472 | |
dc.description.abstract | Skripsi ini membahas tentang perlawanan petani dengan TNI-AD di Desa Harjokuncaran.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sosiologi. Sosiologi menurut Pitirim Sorokin
adalah bahwa sosiologi merupakan hubungan timbal balik antara masyarakat satu dengan
masyarakat lainnya. Teori yang digunakan adalah teori dari James C. Scott yang mengatakan
bahwa petani melakukan perlawanan, karena adanya keterancaman pangan atau kelaparan. Pada
tahun 1973 pihak Menteri Pertanian menyerahkan perkebunan Telogorojo kepada pihak TNI-AD.
Masyarakat Dusun Banaran dan Dusun Mulyosari yang terletak di Desa Harjokuncaran mengalami
penggusuran pada tahun 1976. Perlawanan di Desa Harjokuncaran terjadi sebagai aksi protes
petani terhadap TNI-AD. Sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sumber
primer dan sekunder. Sumber primer diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat Desa
Harjokuncaran yang terlibat konflik, pihak TNI-AD. Sumber sekunder diperoleh dari buku, koran
yang berkaitan dengan konflik agrarian. Dampak dari konflik ini adalah trauma bagi masyarakat
Desa Harjokuncaran ketika berhadapan dengan aparat. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 080110301036; | |
dc.subject | Eksploitasi, Perlawanan, Petani | en_US |
dc.title | PERLAWANAN PETANI DESA HARJOKUNCARAN KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG TAHUN 1976-1984 | en_US |
dc.type | Other | en_US |