dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan bahwa destruksi basah lebih optimum dalam
analisis dibandingkan dengan destruksi kering, sehingga untuk sampel dengan
6,12, 18, dan 24 bulan setelah massa penyimpanan dilakukan dengan metoda
destruksi basah. Setelah dianalisis dan dihitung konsentrasi dari sampel
didapatkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka semakin besar
kandugan logam Pb dan Cu didalamnya. Jika dibandingkan antara ikan dan
sausnya, kandungan logam baik Pb maupun Cu lebih banyak pada sampel
sausnya.
Kadar logam timbal yang baik berdasarkan aturan batasan standar badan
POM pada S.K Dirjen BPOM No. 03725/B/SK/VII/89 yakni 0,3 ppm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam (Timbal) Pb pada ikan kemasan
kaleng merek A dan merek B melebihi ambang batas pada ikan maupun sausnya.
Kadar logam tembaga (Cu) yang baik berdasarkan aturan batasan standar
badan POM pada S.K Dirjen BPOM No. 03725/B/SK/VII/89 yakni 5 ppm.Hasil
penelitian menunjukkan konsentrasi logam Cu pada sampel A tidak melebihi
ambang batas. Namun pada sampel B, sampel 1 bulan pada saus dan ikan yang
diuji tidak melebihi ambang batas dan sampel bulan ke 6 hingga 24 bulan pada
ikan dan sausnya melebihi ambang batas BPOM. | en_US |