Show simple item record

dc.contributor.authorMuhamad Saad
dc.date.accessioned2014-11-10T02:06:52Z
dc.date.available2014-11-10T02:06:52Z
dc.date.issued2014-11-10
dc.identifier.nimNIM101910301019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60140
dc.description.abstractSering terjadinya kecelakaan pada bundaran kawasan Universitas Jember (simpang doubleway dan triumviraat) perlu mendapatkan perhatian. Penelitian Isnanto (2007) dan Novel (2013) menunjukan bahwa hasil DS tahun 2007 dan 2013 bundaran simpang doubleway telah memenuhi tingkat keamanan (DS ≤ 0,75). Perlunya peninjauan dari standar keamanan desain menjadi hal pembanding lain guna mengetahui tingkat keselamatan yang terjadi di kawasan tersebut. Penelitian ini akan melakukan evaluasi terhadap bundaran simpang doubleway dan triumviraat, selanjutnya akan dilakukan perencanaan dengan mengkondisikan aspek keselamatan sesuai standar / pedoman yang berlaku Hasil evaluasi memperlihatkan untuk bundaran simpang doubleway hanya 3 aspek terpenuhi, dan bundaran triumviraat 6 aspek terpenuhi. Pernyataan tersebut dipertegas pula dengan kecenderungannya para pengendara yang menyimpang saat melewati simpang bundaran tersebut dan kecepatan menikung pengendara yang terlalu cepat. Hasil survei membuktikan bahwa pada kawasan bundaran simpang doubleway rata-rata pegendara melakukan pergerakan penyimpangan pada jam puncak sebesar 26 % dan bukan jam puncak sebesar 31 %, sedangkan kawasan bundaran triumviraat sebesar 9 % pada jam puncak dan 12 % untuk bukan jam puncak. Pada kawasan bundaran simpang doubleway didapat kecepatan rerata pengendara yang melintasi kawasan bundaran tersebut adalah sebesar 29.07 km/jam > 14.07 km/jam sedangkan kawasan bundaran triumviraat didapat kecepatan rerata pengendara yang melintasi kawasan bundaran tersebut adalah sebesar 30.08 km/jam > 15.8 km/jam. Hal ini membuktikan bahwa kecepatan menikung rata-rata pada kawasan bundaran tersebut tidak memenuhi apabila ditinjau dari hubungan kecepatan dengan radius alinyemen horizontal. Maka dari itu demi memenuhi semua aspek keselamatan infrastruktur bundaran, perencanaan dilakukan dan diperoleh bundaran doubleway D=38.5 m dan triumviraat D=44.7m. Hasil kinerja untuk kedua bundaran pada tahun 2024 menunjukan telah memenuhi tingkat keamanan (DS ≤ 0,75). Tinjauan keselamatan infrastruktur pada bundaran doubleway menghasilkaan 2 aspek belum terpenuhi dan bundaran triumviraat semua aspek terpenuhi. Khusus pada bundaran Doubleway terdapat dua aspek yang tidak dapat dipenuhi, yaitu jarak kebebasan pandang dan alinyemen pendekat pada bundaran. Pertimbangan menghindarkan pembebasan lahan pada sisi barat (lahan milik masyarakat), sehingga dua aspek teknis ini tidak dapat dipenuhi. Secara umum hasil rancangan telah mengakomodasi standar teknis yang berlaku, sehingga aspek teknis untuk mewujudkan infrastruktur jalan yang berkeselamatan dapat terpenuhi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301019;
dc.subjectBundaran, keselamatan infrastruktur jalan, kinerja, perencanaanen_US
dc.titlePERENCANAAN DESAIN BUNDARAN LALU LINTAS KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record