dc.description.abstract | Pada tanggal 27 Oktober 2013, Sebuah los pasar pandji di Kabupaten
Situbondo Jawa Timur runtuh dalam tahap pengerjaan atap. Untuk
mengidentifikasi kegagalan bangunan tersebut maka dilakukanlah penilaian
terhadap kegagalan bangunan tersebut. Namun dalam kasus ini beban gempa
bukan sumber masalah utama dalam keruntuhan pasar Pandji Situbondo. Analisa
yang digunakan adalah analisa hasil perencanaan dengan membandingkan hasil
kondisi existing. Dari perbandingan hasil evaluasi kondisi existing bangunan dan
hasil analisa struktur yang direncanakan cukup mampu menahan beban yang
bekerja. Berdasarkan foto dilapangan terlihat jelas bahwa penyebab runtuhnya los
pasar adalah Kurang terpenuhinya ketentuan Standar Nasional Indonesia tentang
tata cara penyambungan tulangan antar elemen portal, baik antara pondasi dengan
kolom, antara kolom dengan balok, ataupun antar balok rafter di puncak portal.
Hal ini terlihat pada pola sambungan antar tulangan sambungan yang terbuka
setelah runtuh. Serta Tulangan geser/ sengkang/ beugel yang dipasang, pada
kenyataannya tidak mengikuti perencanaan dan aturan yang ada. Bahkan untuk
beberapa bagian, jarak sengkang yang satu dengan yang lain berbeda dengan yang
direncanakan.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa kegagalan struktur yang terjadi
diakibatkan karena kesalahan dalam pemasangan sambungan di tiap elemen
struktur utama. Serta kerusakan yang terjadi lebih disebabkan karena rendahnya
kualitas pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dan kurangnya pengawasan
selama proses pembangunan berlangsung sehingga realisasi dari struktur
bangunan yang ada tidak sesuai dengan perencanaan awal. | en_US |