Show simple item record

dc.contributor.authorErmita Syafrinda
dc.date.accessioned2014-11-10T01:44:04Z
dc.date.available2014-11-10T01:44:04Z
dc.date.issued2014-11-10
dc.identifier.nimNIM101910301022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60132
dc.description.abstractDalam penelitian ini menggunakan model anak tangga dengan kemiringan 1: 0,5 dengan peluncur lurus dan peluncur berkaki tangga yang berjumlah 2, 4, 8, 16 dan 32 buah dan kolam olak berdasarkan perhitungan bilangan froude awal. Didapatkan hasil dari penelitan tersebut energi paling besar terjadi pada peluncur lurus. Sedangkan peluncur anak tangga 32 menghasilkan energi paling kecil dibandingkan dengan peluncur lainnya dikarenakan energi yang sudah diredam oleh kolam olak diredam lagi dengan adanya peluncur berkaki tangga, bisa dilihat dari hasil analisa froude, peluncur lurus memiliki bilangan froude paling besar yaitu 0,427 dibandingkan dengan peluncur bertangga. Dan pada analisa energi peluncur lurus juga memiliki energi yang paling besar dibandingkan peluncur bertangga yaitu sebesar 102,416. Dan dissipation terbesar terjadi pada pelucur bertangga 32 pada debit 1149,976 cm³/dtk yaitus ebesar 57,947%. Hal ini dapat dikarenakan besarnya debit yang terjadi dan sedikitnya energi yang teredam pada peluncur bertangga 32. Prinsip dissipation energi pada pelimpah berkaki tangga adalah ukuran geometri pelimpah (tinggi pelimpah, kemiringan pelimpah, tinggi tangga dan panjang tangga) dan parameter hidrolisnya (debit dan kecepatan aliran). Semakin besar dissipation maka semakin bagus, dikarenakan semakinbesar selisih tinggi energinya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301022;
dc.subjectKolam Olak, Kehilangan Energien_US
dc.titlePERBANDINGAN ENERGI AIR MELALUI SPILLWAY BERSALURAN PELUNCUR LURUS DAN PELUNCUR BERTANGGA DI KOLAM OLAKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record