dc.description.abstract | Jembatan rangka umunya terbuat dari baja, telah banyak dibangun
jembatan rangka baja dalam skala besar maupun sedang dan kecil, makin banyak
peralihan fungsi jembatan di daerah-daerah kota maupun desa sehingga kondisi
ini mengakibatkan perbedaan beban lebih berat yang melewati jembatan tersebut.
Dalam penelitian ini mengambil contoh kasus perubahan fungsi jembatan
macan putih Kec. Kabat Kab Banyuwangi, Melihat kondisi lokasi, lalu lintas dan
kondisi konstruksi jembatan rangka baja yang sudah ada, perlu adanya jenis
perkuatan dan metode perencanaan yang cocok untuk mendukung kekuatan
sebagai perkuatan jembatan rangka baja yang sudah terpasang. Dalam contoh
kasus ini dipilih diperkuatnya jembatan rangka baja tersebut dengan
menambahkan kombinasi jembatan pelengkung di bawahnya.
Pembebanan pada kondisi 1 bentang 1,46 m sebesar 1,5 ton pada batas
kontrol lendutan 146/500 = 2,9 mm. Pembebanan pada kondisi 1 bentang 3 m
sebesar 0,65 ton pada batas kontrol lendutan 300/500 = 6 mm. Pembebanan pada
kondisi 2 sebesar 2,89 ton dengan lendutan 0,97 mm. Pembebanan pada kondisi 3
sebesar 5,47 ton dengan lendutan 1,25 mm. Terjadi selisih hasil Jumlah kuat
beban maksimal jembatan rangka dan jembatan pelengkung (1,5 ton + 2,89 ton =
4.39 ton) dengan kuat maksimal jembatan kombinasi sebesar 4,89 ton, selilih ini
dikarenakan adanya gaya lekat yang terjadi pada baja profil jembatan dengan
kover pasangan batu bata dalam pengombinasiannya. | en_US |