dc.description.abstract | Pada penelitian ini menggunakan data sekunder dan terdapat beberapa langkah
yang akan dilakukan. Langkah yang pertama adalah melakukan pengamatan untuk
mengetahui persebaran Echinodermata pada karang, lamun, dan batu yang dipengaruhi
oleh variabel lingkungan dari data sekunder, kemudian pengujian hubungan antara
jenis Echinodermata dengan habitat dengan uji Pearson’s Chi-Square. Setelah teruji
terdapat hubungan, maka selanjutnya melakukan analisis terhadap jenis
Echinodermata dengan habitat menggunakan analisis korespondensi. Langkah terakhir
adalah melakukan analisis terhadap keterkiatan jenis Echinodermata pada habitatnya
dengan faktor lingkungan menggunakan analisis korespondensi kanonik dan
menentukan kesimpulannya.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan program R dengan paket ade4
menunjukkan bahwa komposisi sedimen pasir cenderung paling banyak ditemukan
pada habitat karang, sedangkan sedimen lumpur cenderung paling banyak ditemukan
pada habitat lamun dan pada habitat batu paling banyak ditemukannya sedimen batu.
Pada zona intertidal pantai Bama, habitat karang cenderung dihuni oleh
Echonodermata jenis Echonodermata jenis Nardoa tuberculata, Culcita
novaeguineae, Holothuria hilla, Bohadschia argus, Diadema setosum, Diadema
savignyi, Echinometra mathaei, Ophiarthrum pictum, Amphioplus exsecratus,
Ophiolepis cardioplax, Ophiocoma sp., Ophiopteris sp., Ophiomastix annulosa,
Ophiocoma erinaceus, Ophionereis sp.. Habitat lamun cenderung dihuni oleh
Echonodermata jenis Archaster typicus, Protoreaster nodosus, Linckia laevigata,
Holothuria atra, Holothuria scabra, Bohadschia marmorata, Opheodesoma grisea,
Synapta maculate, Laganum laganum, Echinotrix calamoris, Mespilia globulus, dan
Tripneutes gratilla. Pada habitat batu cenderung dihuni oleh satu jenis Echonodermata
saja yaitu jenis Cryptasterina pentagona. | en_US |